RUSIA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Kamis (23/6/2022) mengatakan Kementerian pertahanan Rusia akan memantau bagaimana angkatan bersenjata Ukraina menggunakan senjata yang dikirim dari Jerman dan Amerika Serikat (AS).
Dia mencatat bahwa senjata, tentu saja, pertama-tama harus "mencapai garis depan" tanpa dihancurkan di jalan.
Pernyataan itu muncul setelah Peskov ditanya apakah Moskow bersedia mempercayai janji Ukraina kepada negara-negara Barat bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata yang disediakan untuk melakukan serangan terhadap Rusia.
"Kami dengan hati-hati merekam semua episode penggunaan senjata ini," jawab juru bicara itu.
Baca juga: Senjata Berat Pertama dari Jerman Tiba di Ukraina, Artileri Howitzer Capai Target hingga 40 Km
“Jadi, jika salah satu dari senjata ini mencapai garis depan dan tidak dihancurkan oleh militer kami, kami akan melacak bagaimana mereka digunakan,” lanjutnya.
Baca juga: Amerika Kirim Pasokan Roket Jarak Jauh kepada Ukraina
Pada Rabu (22/6/2022), Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan kepada anggota parlemen di Berlin bahwa dia telah menerima jaminan dari timpalannya dari Ukraina Alexey Reznikov bahwa Kiev hanya akan menggunakan senjata yang diterimanya dari Barat untuk pertahanan diri dan tidak akan menggunakannya untuk menyerang wilayah Rusia. Itu terjadi setelah Jerman mengirimkan tujuh howitzer self-propelled PzH 2000 155-milimeter, bersama dengan peralatan militer lainnya, ke angkatan bersenjata Ukraina sehari sebelumnya.