USAID melalui SEGAR juga bekerja sama dengan Accountability Framework Initiative (AFi), sebuah inisiatif yang mendukung dunia usaha untuk memperkuat prinsip dan praktik ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam rantai pasokannya. Kemitraan ini akan memperluas dan memajukan kegiatan dalam menetapkan, melaksanakan dan memantau komitmen yang efektif terhadap deforestasi, pengurangan dampak konversi ekosistem dari hutan menjadi kawasan produksi, dan hak asasi manusia dalam rantai pasokan, termasuk di antaranya memastikan semua perusahaan menghormati hak-hak masyarakat adat dan masyarakat setempat serta hak-hak pekerja termasuk semua mitranya.
“Kerusakan keanekaragaman hayati merupakan salah satu dari risiko utama terbesar yang dapat mengancam iklim dan lingkungan pada sepuluh tahun ke depan (di samping cuaca ekstrem, kegagalan aksi iklim, dan bencana alam),” kata Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Nur Hygiawati Rahayu dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merupakan Implementing Agency dari USAID SEGAR.
“Sektor swasta dapat berkontribusi lebih aktif dalam ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan, di antaranya melalui program-program restorasi dan konservasi ekosistem yang relevan untuk menjaga stok karbon, serta pelestarian keanekaragaman hayati. Acara ini menjadi wadah pemahaman bersama dan menginspirasi lebih banyak perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di masa mendatang."
(Rahman Asmardika)