KIEV - Pasukan Rusia telah ditarik dari Pulau Ular Ukraina, sebuah pos terdepan strategis di Laut Hitam, kata kementerian pertahanan Rusia dan kantor presiden Ukraina, Kamis (29/6/2022).
Pulau Ular, yang diduduki Rusia pada hari pertama invasinya, menjadi terkenal ketika penjaga perbatasan Ukraina yang ditempatkan di sana menolak permintaan kapal perang Rusia untuk menyerah.
BACA JUGA:Â 'Kecil-Kecil Cabe Rawit', Kisah Pulau Ular yang Jadi Primadona Diperebutkan Rusia dan Ukraina
"KABOOM! Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular. Angkatan Bersenjata kami melakukan pekerjaan dengan baik," tulis Andriy Yermak, kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian pertahanan Rusia mengkonfirmasi pasukan Rusia telah ditarik dari Pulau Ular, menyebutnya sebagai "isyarat niat baik" dan mengatakan pasukan telah memenuhi tugas yang diberikan kepada mereka.
Kementerian Rusia menambahkan langkah itu menunjukkan Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk mengatur koridor kemanusiaan untuk mengekspor produk pertanian keluar dari Ukraina.
Reuters tidak segera dapat memverifikasi akun Ukraina dan Rusia.
Pada Rabu (29/6/2022) Rusia mengatakan siap untuk bekerja dengan PBB untuk memerangi risiko krisis pangan global, menyusul percakapan antara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, tetapi tidak ada tindakan nyata yang diumumkan pada saat itu.
Bulan lalu kementerian pertahanan Inggris mengatakan bahwa jika Rusia dapat mengkonsolidasikan posisinya di Pulau Ular dengan pertahanan udara strategis dan rudal jelajah pertahanan pantai, Rusia dapat mendominasi Laut Hitam barat laut.
BACA JUGA:Â Gagal Rebut Pulau Ular, 3 Pesawat dan 10 Helikopter Ukraina Ditembak Jatuh
Komando militer selatan Ukraina menulis di Facebook bahwa pasukan Rusia telah dievakuasi dengan dua kapal setelah operasi yang melibatkan unit rudal dan artileri.
Kepala staf Zelensky, Yermak, mengatakan angkatan bersenjata Ukraina mengusir pasukan Rusia dari pulau itu dan mengatakan klaim Rusia bahwa penarikan itu karena niat baik adalah tidak benar.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP