Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diplomasi Jokowi ke Ukraina-Rusia Diharapkan Hasilkan Gencatan Senjata

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 01 Juli 2022 |11:48 WIB
Diplomasi Jokowi ke Ukraina-Rusia Diharapkan Hasilkan Gencatan Senjata
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bertemu Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, 30 Juni 2022. (Foto: BPMI)
A
A
A

JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional UI mengharapkan diplomasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia dapat menghasilkan gencatan senjata, utamanya pengakhiran serangan oleh Rusia.

“Perjalanan Presiden sangat positif dan mudah-mudahan menghasilkan genjatan senjata, utamanya pengakhiran serangan oleh Rusia,” ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/7/2022).

BACA JUGA: Ini Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi saat Bertemu Putin

Presiden Joko Widodo sangat cerdas untuk menghadirkan gencatan senjata dengan gambaran besar akan terjadi krisis pangan di negara-negara berkembang karena perang berdampak pada rantai pasokan gandum dan pupuk.

“Ini yang Bapak Presiden sampaikan dalam pertemuan G7, pertemuan dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin,” kata dia sebagaimana dilansir ANTARA.

Presiden Joko Widodo, lanjut dia, esensinya ingin menyampaikan terlepas dari alasan dari pihak-pihak yang terlibat dalam perang, termasuk Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, bahwa perang akan membawa penderitaan pada rakyat banyak di negara berkembang dan karenanya perang harus dihentikan.

Selanjutnya Presiden Zelensky dan Presiden Putin antusias atas kehadiran Presiden Joko Widodo. Ini karena dua negara tersebut sudah lelah dalam perang.

BACA JUGA: Putin: Barat Semakin Kacaukan Produksi Pertanian Global dengan Batasi Pasokan Pupuk Rusia

Dan bagi Rusia mereka butuh Presiden Jokowi agar mereka memiliki alasan untuk menghentikan serangan.

“Rusia tidak ingin mengulangi kebodohan AS yang keluar secara tiba-tiba dari Afghanistan,” kata dia.

Tentu gencatan senjata tidak akan dirasakan langsung tetapi perlahan-lahan akan berkurang .

“Nanti kita akan lihat Ukraina bisa lakukan ekspor gandum dan Rusia juga bisa ekspor pupuk ke negara-negara berkembang,” kata dia.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian.

“Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara pemimpin tersebut,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022) waktu setempat.

Presiden Jokowi mengatakan meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, upaya penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan ruang-ruang dialog diupayakan dapat terus dibuka.

Dalam pertemuan kedua pemimpin itu, Jokowi juga menekankan isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. UUD 1945 mengamanatkan bahwa Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

“Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kiev dan Moskow,” kata Jokowi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement