SUMBAR - Panitia kurban di Musala Baitul Jannah, di Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, gagal menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1443 Hijriah.
BACA JUGA:BMKG: 132 Kali Gempa Susulan Guncang Selatan Jawa Timur Pasca Gempa M5,2 di Lumajang
Pasalnya, lima ekor sapi dan seekor kambing yang dipesan dari seorang pedagang hewan kurban tidak kunjung datang hingga hari penyembelihan, Minggu (10/9/2022).
Menurut pengurus musala Zulfikri Galliano, panitia memesan hewan untuk dikurbankan dan telah menyerahkan uang pada pedagang hewan ternak bernama Aldi.
Namun, sehari menjelang hari penyembelihan Aldi menghilang dan ponselnya tidak bisa dihubungi.
“Sapi yang dijanjikan sama saudara Aldi itu sampai sekarang belum datang, dan HP-nya tidak bisa dihubungi. 5 ekor sapi dan 1 ekor kambing, dengan uang sudah diberikan Rp100.800.000. Sekarang kita di sini batal, enggak bisa kurban jadinya,” kata Zulfikri kepada wartawan, Minggu.
Padahal, panitia pelaksana kurban di lokasi ini telah membagikan 350 lembar kupon pengambilan daging kurban. Namun, akibat kejadian ini ratusan kepala keluarga batal menikmati daging kurban pada Idul Adha kali ini.
BACA JUGA:Partai Perindo Rayakan Idul Adha Bersama Warga, Bagikan Daging ke Sekitar Sekretariat
“Yang pemesanan melalui saudara Aldi itu 36 peserta. Untuk warga sebanyak 350 kupon,” ujar Panitia Kurban di Musala Baitul Jannah, Salingka Gon, Muhammad Zadri.
Tak hanya di satu tempat, korban dugaan penipuan pembelian hewan kurban oleh seorang oknum pedagang hewan ini juga dialami oleh panitia kurban lain.
Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Suryanti mencatat, hingga hari H lebaran Idul Adha, pihaknya telah menerima informasi tga lokasi yang gagal melakukan penyembelihan hewan kurban.
BACA JUGA:Hasil Final Wimbledon 2022: Libas Nick Kyrgios, Novak Djokovic Raih Gelar Grand Slam Ke-21
“Tidak hanya di 2 tempat saja tapi ternyata juga terjadi di Masjid At Taufiq, Koto Dalam, Kelurahan Pulai. Bhabinkamtibmas kita mendapat informasi pengurus masjid telah membeli 2 ekor sapi kepada Aldi, tapi sampai saat ini sesuai janji belum juga didatangkan, sehingga masyarakat, pengurus dan aparat pemerintahan melaporkan itu pada Bhabinkamtibmas kita,” ucap Rita.
Adapun, atas kejadian ini, diperkirakan kerugian yang dialami dari 2 ekor sapi yang dipesan itu sekitar Rp38 juta. Untuk itu pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus penipuan hewan kurban ini.
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, modus oknum Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut, Kabupaten Agam. Aldi juga kerap mengunggah ke media sosial foto-foto dirinya saat berada di peternakan sapi dan di pasar daging.
Para korban melakukan kontak terakhir pada Jumat dan Sabtu, saat Aldi mengaku akan menjemput sapi dan kambing ke Daerah Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.
Panitia kurban yang menjadi korban dugaan penipuan akan melaporkan Aldi ke polisi, jika hingga Senin tidak ada itikad baik pelaku.
(Nanda Aria)