Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pernikahan Dini Berisiko Lahirkan Anak Stunting

Agustina Wulandari , Jurnalis-Kamis, 21 Juli 2022 |22:17 WIB
Pernikahan Dini Berisiko Lahirkan Anak Stunting
Forum Kepoin Genbest Kemenkominfo. (Foto: okezone.com/Kemenkominfo)
A
A
A

BATU – Usia adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan saat pasangan memutuskan untuk menikah. Terlalu muda usia calon pengantin, maka banyak pula risiko yang akan ditanggung, salah satunya melahirkan anak stunting.

Dokter Mario Johan dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Kepoin Genbest: Tunda Pernikahan Dini, Stunting Teratasi yang diselenggarakan di Kota Batu, Kamis (21/7) mengatakan pernikahan yang dilakukan di usia remaja sangat berisiko karena remaja secara medis masih dalam proses tumbuh kembang. Oleh karena itu, mereka masih membutuhkan asupan gizi.

“Jika remaja menikah terlalu dini, asupan gizi yang dibutuhkan terutama untuk remaja perempuan yang hamil akan terbagi dua dengan anaknya. Otomatis, dia tidak tumbuh maksimal, anaknya juga tidak tumbuh maksimal,” ujar Mario.

Ia juga menjelaskan, banyak risiko yang akan dihadapi seorang ibu hamil dan melahirkan di usia terlalu dini. Hal ini antara lain meningkatkan risiko keguguran, rendahnya berat badan bayi ketika lahir, serta kelahiran prematur.

Ukuran panggul remaja saat melahirkan belum terbentuk sempurna, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pendarahan, distorsia atau gagal lahir, bahkan dapat mengancam nyawa ibu dan janin. “Organ reproduksi perempuan yang terlalu muda masih belum terbentuk maksimal. Kesehatan reproduksi yang belum matang akan mempengaruhi janin yang dikandung,” katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement