FBI mengatakan telah mengembalikan uang tebusan itu kepada dua penyedia fasilitas kesehatan, namun mereka tidak menjelaskan lebih lanjut dari mana sisa dana yang mereka sita berasal.
Hingga saat ini belum diketahui bagaimana FBI dapat menyita dana tersebut.
Tom Robinson, pendiri dan kepala ilmuwan di Elliptic— yang menganalisis pembayaran Bitcoin— mengatakan kepada BBC bahwa penyitaan itu mungkin terjadi ketika para peretas mencoba menukar Bitcoin mereka ke mata uang tradisional.
“Kemungkinan para penyelidik dapat melacak cryptocurrency ke platform pertukaran mata uang, di mana para pencuci uang akan mengirim dana untuk menguangkan uang kripto tersebut,” terangnya, dikutip BBC.
"Pertukaran mata uang adalah bisnis yang diatur oleh regulasi dan [platform pertukaran uang] dapat menyita dana pelanggan mereka jika dipaksa untuk melakukannya oleh penegak hukum," lanjutnya.
Dia mengatakan kemungkinan lain yakni cryptocurrency disita langsung dari dompet pencuci uang itu sendiri.
Menurutnya, ini lebih menantang untuk dilakukan karena akan memerlukan akses ke kunci pribadi dompet digital - kode sandi yang memungkinkan cryptocurrency dalam dompet untuk diakses dan dipindahkan.
Pihak berwenang AS kini semakin sering menggunakan taktik baru untuk menyita dana yang diperas dari peretas dunia maya yang beroperasi di Korea Utara dan Rusia, di mana lembaga penegak hukum di negara-negara itu tidak bekerja sama ketika negara-negara Barat meminta bantuan.