Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dilematis, Kembalinya Harimau dari Ambang Kepunahan Bawa Kegembiraan dan Ketakutan

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 31 Juli 2022 |03:05 WIB
Dilematis, Kembalinya Harimau dari Ambang Kepunahan Bawa Kegembiraan dan Ketakutan
Harimau di Nepal (Foto: Deepak Rajbanshi)
A
A
A

Tak berapa lama kemudian, penduduk desa menemukannya terluka parah akibat diserang seekor harimau. Dia meninggal tak lama kemudian.

“Sejak itu, kami semua takut pergi sendiri untuk memberi makan babi atau sapi di halaman belakang,” kata Asmita Tharu, adik perempuan Chaudhary.

Serangan kucing besar telah memicu protes oleh penduduk setempat.

Pada 6 Juni lalu, orang-orang berdemonstrasi di desa Bhadai Tharu setelah seekor macan tutul menyerang Ashmita Tharu dan suaminya, seminggu setelah seekor harimau membunuh seseorang di hutan.

Sekitar 300 orang turun ke jalan menuntut pihak berwenang berbuat lebih banyak untuk melindungi mereka.

Massa membakar kantor hutan kemasyarakatan. Saat polisi tiba, mereka dilempari batu. Pasukan keamanan kemudian menembaki massa yang membunuh remaja Nabina Chaudhary, keponakan pasangan yang diserang macan tutul.

Kakaknya Nabin Tharu berada beberapa meter darinya ketika itu terjadi.

"Saya ingin mengambil tubuhnya dari jalan tapi polisi terus menembaki orang,” ujarnya.

"Kakakku tidak melakukan kesalahan. Apakah menuntut keamanan itu salah? Apakah menuntut keselamatan itu salah?,” lanjutnya.

Pemerintah Nepal telah menjanjikan keluarga Nabin uang kompensasi sebesar USD16.000 (Rp237 juta) sebagai kompensasi dan mengatakan mereka akan membangun patung dirinya yang menggambarkannya sebagai seorang martir. Tetapi keluarga menuntut penyelidikan penuh.

Dalam kesepakatan yang ditandatangani dengan masyarakat setempat setelah kerusuhan, pihak berwenang telah berjanji untuk membangun lebih banyak pagar dan tembok dalam upaya untuk memisahkan manusia dan satwa liar.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement