Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dilematis, Kembalinya Harimau dari Ambang Kepunahan Bawa Kegembiraan dan Ketakutan

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 31 Juli 2022 |03:05 WIB
Dilematis, Kembalinya Harimau dari Ambang Kepunahan Bawa Kegembiraan dan Ketakutan
Harimau di Nepal (Foto: Deepak Rajbanshi)
A
A
A

Di Nepal, ketika seekor harimau membunuh manusia, hewan itu dilacak dan dibawa ke penangkaran. Saat ini ada tujuh yang disebut harimau pemakan manusia di balik jeruji besi.

"Saya akan mengatakan perlindungan harimau adalah tanggung jawab kita, pada saat yang sama perlindungan orang adalah tugas kita," kata Kapten Ayush Jung Bandara Rana saat dia kembali ke pangkalan.

"Semakin banyak harimau dan semakin banyak manusia, [berarti] pasti akan ada konflik. Ini akan menjadi tantangan untuk menjaga perdamaian antara dua spesies,” lanjutnya.

Pejabat sedang mencari mata pencaharian alternatif bagi mereka yang menggunakan taman nasional untuk mengumpulkan bahan atau menggembalakan ternak. Mereka berencana untuk mengembangkan keterampilan sehingga penduduk setempat dapat memulai usaha kecil atau bekerja di bidang pariwisata.

Tharu pun mengadakan pertemuan dengan tim perlindungan harimau setempat.

"Kesalahpahaman memisahkan manusia dan satwa liar," katanya kepada mereka.

"Hutan kita adalah rumah harimau. Jika kita masuk ke habitatnya, mereka akan marah. Jika kita membiarkan kambing merumput di hutan, mereka akan menyerang,” terangnya.

Timnya sedang membuat rencana untuk membuat kandang ternak yang lebih aman dan membuat lebih banyak padang rumput di hutan rakyat, berdekatan dengan taman sehingga harimau akan memiliki banyak rusa untuk dimakan.

Mereka juga menjalankan kelas untuk generasi berikutnya yang harus hidup dengan kembalinya harimau. Anak-anak diajari tentang perilaku harimau dan diberitahu untuk tidak pergi ke hutan sendirian. Ketika ditanya apa hewan favorit mereka, banyak anak-anak akan menjawab harimau.

"Saya mencoba membantu orang memahami bahwa harimau memiliki hak untuk hidup di sini. Kenapa hanya manusia?,” pungkasnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement