Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Keren! Pria Ini Rakit Pesawat Sendiri Lalu Bawa Keluarga Terbang Menjelajah Berbagai Negara

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Minggu, 31 Juli 2022 |18:28 WIB
Keren! Pria Ini Rakit Pesawat Sendiri Lalu Bawa Keluarga Terbang Menjelajah Berbagai Negara
Ashok berhasil merakit pesawat sendiri. (Foto: New Indian Express)
A
A
A

ALAPPUZHA - Ashok Thamarakshan punya cara unik menghabiskan waktunya selama lockdown Covid-19. Insinyur mobil yang bekerja di Inggris itu membangun sebuah pesawat terbang.

Melansir The New Indian Exprees, Ashok mengaku mengagumi pesawat sejak kecil. Ashok merupakan penduduk asli Alappuzha, Kerala, India.

Ashok merupakan putra pemimpin RSP dan mantan MLA AV Thamarashan. Ashok berangkat ke Inggris pada tahun 2006 sebagai karyawan Ford setelah menyelesaikan teknik mesin dari NSS Engineering College, Palakkad.

“Setelah saya sampai di Inggris dan menetap di sana, saya menjadi bersemangat untuk membeli pesawat. Saya mendapat lisensi pilot dan mulai mencari pesawat terbang. Saat itulah saya menyadari bahwa biayanya sekitar Rs 5 hingga 6 crore (sekitar Rp12 miliar), ”kata Ashok.

Baca juga:  Nasib Beruntung! Pria Ini Menang Lotre Rp2 Miliar Setelah Nyaris Jual Rumah karena Terlilit Hutang

Ashok lantas memutuskan untuk membangun pesawatnya sendiri. “Banyak orang di Inggris dan negara lain sedang membangun pesawat kecil. Suku cadangnya sudah tersedia,” ujarnya.

“Saya membeli suku cadang untuk pesawat saya dari Afrika Selatan, mesin dari Austria dan peralatan avionik dari AS. Saya mendirikan bengkel di dekat rumah saya di Essex dan mulai bekerja pada April 2020,” sambungnya.

Dipantau Otoritas penerbangan Inggris

Lockdwon Covid-19 di Inggris dan perusahaannya yang menangguhkan operasi karena pandemi membantunya fokus pada proyek kesayangannya.

“Awalnya, saya memutuskan untuk membuat pesawat dua tempat duduk. Namun, untuk perjalanan keluarga dengan istri dan dua anak saya, saya membutuhkan pesawat empat tempat duduk. Jadi, saya membuatnya sebagai gantinya,”katanya.

Dia mengatakan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris memantau pekerjaannya dan setiap fase pembangunan dilakukan hanya setelah inspeksi dan persetujuannya.

“Mereka terus melakukan tes terbang di pesawat selama tiga bulan dan akhirnya oke untuk terbang pada Februari,” kata Ashok, yang menghabiskan sekitar Rs1,8 crore dan 1.500 jam untuk membangun pesawat.

Pesawat ini memiliki berat 520kg dengan daya angkut 950 kg, yang mencakup empat penumpang. Dapat menempuh jarak 250 km dalam satu jam.

Dia menamai pesawat itu G-Diya berdasarkan nama putrinya Diya (G adalah kode negara). Setelah mendapat izin untuk terbang, Ashok dan dua temannya mengunjungi Prancis, Jerman, Austria, dan Republik Ceko.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement