Setelah itu, Fatmawati meminta kepada sang proklamator agar mengembalikan dirinya kepada orangtua dan menyelesaikan permasalahan itu dengan segera.
Ia memilih berpisah dengan sang suami karena beranggapan bahwa harga dirinya sedang diinjak-injak.
Pada saat Soekarno berada di akhir kekuasaanya dan sering sakit-sakitan, Hartini menjadi perawat dan pelayan setia sang suami. Dan ketika Soekarno wafat pada 1970, Fatmawati mengirim karangan bunga yang bertuliskan “Tjintamu yang menjiwai hati rakyat, tjinta Fat.”
(Natalia Bulan)