Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kebangkitan Musik Kebencian Anti-Muslim, Dianggap Sebagai Seruan Perang

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 09 Agustus 2022 |13:55 WIB
Kebangkitan Musik Kebencian Anti-Muslim, Dianggap Sebagai Seruan Perang
Kebangkitan musik kebencian anti Islam di India (Foto: BBC)
A
A
A

"Kami membawa mata uang asing ke India. YouTube membayar dalam dolar," lanjutnya, menunjuk ke YouTube Silver Play Button yang terpasang di dinding yang berbagi ruang dengan gambar dan potret pejuang Hindu.

Sejak Rana beralih dari menggubah lagu-lagu renungan dan romantis menjadi lagu-lagu yang bernuansa "historis", ia menjadi semacam bintang di Dadri. Dia memiliki hampir 400.000 pelanggan di YouTube dan banyak lagunya telah dilihat jutaan kali.

Rana mengatakan bahwa membuat video musik hanya membutuhkan biaya 8.000 rupee (Rp1,5 juta). Dia memiliki sistem sendiri untuk merekam dan mengedit video dan tim yang terdiri dari juru kamera dan editor.

Menanggapi hal ini, penulis dan analis politik Nilanjan Mukhopadhyay mengatakan bahwa selain sebagai sumber pendapatan, musik semacam itu juga menarik perhatian untuk si penyanyi. Tapi baginya, ini bukan musik.

"Ini adalah seruan perang. Seolah-olah musik digunakan untuk memenangkan perang. Ini adalah penyalahgunaan musik dan ini telah terjadi selama bertahun-tahun,” terangnya.

Mukhopadhyay mengatakan tren mempersenjatai musik terhadap minoritas mengingatkan pada peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Dia mengingat program peletakan batu fondasi kontroversial di Ayodhya pada tahun 1989 yang diselenggarakan oleh sayap kanan Vishwa Hindu Parishad (VHP) yang berpuncak pada pembongkaran masjid Babri pada 1992.

"Sebelum itu, industri kaset audio bermunculan. Mereka berisi lagu-lagu religi dan apa yang disebut slogan-slogan provokatif terkait dengan masalah Ram Janmabhoomi [Hindu percaya bahwa Ayodhya adalah tempat kelahiran Lord Ram] dan kaset-kaset ini dulu dimainkan dalam prosesi untuk memobilisasi orang,” ungkapnya.

Tiga dekade kemudian, gaungnya menjadi lebih nyaring. Komposisi lagu itu menyatakan "jika Anda ingin tinggal di India, belajar mengatakan Vande Mataram ("Saya memuji Anda, Ibu") ... dan belajar untuk hidup dalam batas Anda", atau "menganggap orang Hindu sebagai lemah adalah kesalahan musuh" jangan berusaha untuk menyembunyikan siapa yang mereka targetkan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement