Ia menuturkan bahwa dirinya telah “mengeluarkan lebih dari 100.000 euro” (sekitar Rp1,5 miliar) untuk langkah-langkah pengamanan bagi pasiennya dan hampir bangkrut.
Kemudian, pada akhir Juni lalu, Kellermayr mengumumkan melalui situs we profesionalnya bahwa dirinya tidak akan menerima pasien sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Daniel Landau, yang mengadakan aksi solidaritas dan penghormatan bagi mendiang di Wina, mengatakan bahwa Kellermayr menjadi penyendiri selama beberapa minggu.
“Ia tidak berani meninggalkan kantornya," kata Landau kepada AFP.
Pada Sabtu lalu (6/8/2022), Ketua asosiasi dokter Austria, Johanner Steinhart, mengatakan bahwa meskipun perilaku agresif terhadap tenaga kesehatan sudah sering terjadi, namun perdebatan soal Covid-19 dan masalah vaksin “memicu dan memperparah” agresi tersebut.
Pihak kepolisian, yang sebelumnya sempat menyebut Kellermayr mengeksploitasi situasi untuk mendapat perhatian, berkukuh mereka telah melakukan segalanya untuk melindunginya.
Kejaksaan setempat juga menolak gagasan bahwa mereka masih bisa berbuat lebih banyak.
(Susi Susanti)