Di luar pengadilan, pengunjuk rasa dari kelompok masyarakat sipil dan beberapa partai politik berkumpul untuk menuntut agar para pria itu ditolak jaminannya.
Serangan itu memicu kemarahan di Afrika Selatan dan beberapa pihak mendesak pihak berwenang untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi serentetan kekerasan terhadap perempuan.
Negara ini memiliki salah satu tingkat pemerkosaan dan serangan seksual tertinggi di dunia, namun tingkat hukumannya tetap rendah.
Hubungan antara serangan dan migrasi telah membuat massa yang marah berusaha melacak penambang asing dan membakar rumah mereka sebagai pembalasan.
Awal pekan ini, tiga penyintas pemerkosaan mengatakan kepada BBC tentang cobaan berat yang mereka alami, yang membuat mereka trauma dan ketakutan akan hidup mereka.
Presiden Cyril Ramaphosa pun langsung turun tangan. Presiden telah meminta bantuan untuk membawa para penyerang ke pengadilan selama pidato nasional awal bulan ini.
"Tindakan kebrutalan yang mengerikan ini merupakan penghinaan terhadap hak perempuan dan anak perempuan untuk hidup dan bekerja dalam kebebasan dan keamanan," terangnya kepada warga Afrika Selatan.