Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Akses Rumah di Pulogadung Ditembok Tetangga, Ini Kata Wagub DKI

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Senin, 15 Agustus 2022 |14:27 WIB
Akses Rumah di Pulogadung Ditembok Tetangga, Ini Kata Wagub DKI
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (MNC Portal/Bachtiar Rojab)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi isu konflik antartetangga di Jalan Gading Raya, kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Akibatnya, terjadi penutupan akses jalan dengan dibangunnya tembok. Ia berharap konflik serupa tidak terulang kembali ke depannya.

Ariza mengajak masyarakat untuk hidup rukun dan saling menghormati di lingkungan bertetangga.

"Itu juga kejadian yang kami (Pemprov DKI) harapkan tidak terulang kembali. Mari kita hidup di manapun termasuk Kota Jakarta harus saling jaga. Harus saling menghormati apalagi tetangga dekat," kata Ariza kepada wartawan di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

Ariza menekankan agar tidak mementingkan diri sendiri ketika hidup bertetangga. Masyarakat harus mementingkan lingkungan dan sekitar agar dapat hidup rukun.

"Jangan kita pikirkan pribadi kita, keluarga kita sendiri. Tetapi, jauh lebih penting memikirkan lingkungan dan tetangga kita. Bersatu kompak dan rukun," ucapnya.

Ia menyebutkan, Pemprov DKI telah berupaya melakukan mediasi meski belum menemui jalan keluar. Kendati demikian, keluarga yang rumahnya ditembok telah memutuskan pindah dan menjual rumah tersebut.

"Itu dicoba mediasi belum selesai. Tapi yang bersangkutan akhirnya pindah rumah dan rumahnya dijual yang di situ," tuturnya.

Sebelumnya, keluarga Widya mengaku nekat membangun tembok yang menutupi akses jalan tetangganya lantaran kesal dengan perilaku keluarga Anisa. Widya menyebut Anisa beserta keluarganya sering memaki dan mengumpat dengan kata-kata kotor kepada keluarganya.

"Kalau kita tidak saling menghormati satu dengan yang lain, setidaknya jangan menimbulkan masalah. Masalah itu bukan fisik, tapi yang utama adalah psikis. Nah, ini yang sulit kami maafkan sampai saat ini," kata Widya kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Menurut Widya, lokasi tembok yang dibangun di atas akses jalan rumah Anisa tersebut masih bagian dari lahan miliknya. Lokasi tembok itu masih berada di atas tanahnya sesuai data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Sebelum kami bangun temboknya, kami sudah berkoordinasi dahulu dengan kelurahan pada 12 Juli 2020. Pas pembangunan tembok, (keluarga Anisa) enggak protes. Pas sudah berdiri kok protes," ujarnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement