Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Studi Terbaru: Perang Nuklir Akan Membuat 5 Miliar Orang Lebih Mati Kelaparan

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 16 Agustus 2022 |15:45 WIB
Studi Terbaru: Perang Nuklir Akan Membuat 5 Miliar Orang Lebih Mati Kelaparan
Perang nuklir akan membuat 5 miliar orang lebih mati kelaparan (Foto: Wikimedia Commons)
A
A
A

NEW YORK - Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Senin (15/8/2022) di jurnal Nature Food, setelah perang nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia, lebih dari 5 miliar orang bisa mati kelaparan karena abu dan jelaga dari kota-kota yang terbakar memasuki atmosfer dan menghalangi sinar matahari.

Meski banyak spekulasi saat ini tentang perang nuklir berfokus pada kengerian pengeboman itu sendiri, namun penelitian yang dilakukan opara peneliti di Universitas Rutgers di AS, menunjukkan bahwa penderitaan yang sebenarnya akan datang pada tahun-tahun setelah konflik. Yakni ketika terputusnya rantai pasokan dan kehancuran infrastruktur lokal akan diperparah oleh efek musim dingin nuklir pada tanaman pangan.

Menurut model yang digunakan oleh peneliti, efek pendinginan yang akan tercipta ketika abu dari pertukaran nuklir memasuki atmosfer akan mencapai puncaknya dalam satu atau dua tahun, tetapi penurunan suhu akan berlangsung selama lebih dari satu dekade dan juga akan melibatkan pengurangan curah hujan.

Baca juga: Sekjen PBB Peringatkan 'Kemusnahan Umat Manusia oleh Senjata Nuklir'

Fluktuasi sumber makanan utama, termasuk jagung, beras, gandum musim semi, dan kedelai, serta padang rumput ternak dan perikanan, semuanya diperhitungkan dalam model.

Baca juga: Wanita Ini Ditangkap karena Membuat Bocah 7 Tahun Mati Kelaparan, Terancam 25 Tahun Penjara

Sementara itu, distribusi makanan di antara negara-negara yang tidak langsung terlibat dalam perang nuklir akan bergantung sebagian pada aliansi politik yang ada, rute perdagangan, dan faktor manusia lainnya yang tidak dapat dimasukkan ke dalam model iklim yang digunakan dalam penelitian ini, pola cuaca model pola cuaca model menunjukkan angin mendorong awan asap dan abu ke langit di atas produsen makanan utama seperti AS, Cina, Jerman, dan Inggris, yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan 90% dalam pasokan makanan dunia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement