Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tiga Istri Bhrawijaya V, Para Ibu dari Raja-Raja di Tanah Jawa

Doddy Handoko , Jurnalis-Jum'at, 26 Agustus 2022 |16:54 WIB
Tiga Istri Bhrawijaya V, Para Ibu dari Raja-Raja di Tanah Jawa
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
A
A
A

Putri Campa ini melahirkan bayi perempuan bernama Retno Pembayun atau dikenali dengan nama Putri Pembayun. Putri Brawijaya 5 dari Dewi Amarawati ini diambil istri oleh Pangeran Andayaningrat, penguasa Pengging yang dikenal Ki Ageng Pengging sepuh.

Pernikahan keduanya melahirkan Kebo Kenongo (Ki Ageng Pengging), ayah Mas Karebet atau Joko Tingkir. Putra Kebo Kenongo inilah yang berhasil mendirikan Kasultanan Pajang, setelah menikahi Ratu Mas Cempaka putri bungsu Sultan Trenggono Raja Demak. Ia juga mengalahkan Adipati Jipang Panolan, Arya Penangsang.

Putri Cempo adalah nenek buyut Joko Tingkir alias Sultan Hadiwijaya. Istri beriikutnya adalah Siu Ban Ci atau catatan lain menyebut Tan Eng Kian, putri dari Tan Go Hwat dari negeri Cina. Ia adalah putri seorang pedagang sekaligus ulama etnis Tionghoa yang dikenal dengan sebutan Syekh Bentong.

Syekh Bentong adalah putra Syekh Quro ulama yang menyebarkan agama Islam di Tanah Sunda. Sementara Syekh Quro adalah putra Syekh Yusuf Siddik bin Syekh Jamaluddin Akbar al Husain.

Setelah diambil sebagai istri selir Bhre Kertabhumi yang waktu itu masih menjadi Raja Keling Majapahit, Siu Ban Ci atau Tan Eng Kian dikenal masyarakat Majapahit dengan sebutan "Putri Cina."

Siu Ban Ci adalah ibunda Raden Patah, pendiri Kasultanan Demak Bintoro. Putri Cina ini adalah leluhur perempuan dari Raja-raja di Kasultanan Demak Bintoro.

Istri lainnya adalah selir bernama Dewi Wandan Kuning. Nama aslinya Bondrit Cemara, seorang pelayan istana asal daerah Wandhan, Sulawesi. Ia diambil istri selir Bhre Kertabhumi karena wangsit yang diterima saat sakit sipilis atau raja singa.

Dalam meditasinya, ia mendapatkan pawisik jika ingin sembuh, ia harus menikahi seorang pelayan wanita berdarah Wandhan. Perempuan itu harus menjadi istri Bhre Kertabhumi yang terakhir.

Bhre Kertabhumi sembuh setelah menikahi Bondrit Cemara. Ia kemudian dikenal sebagai Wandhan Kuning yang melahirkan Raden Bondan Kejawan.

Bondan Kejawan dititipkan Akuwu ring Tarub yang dikenal dengan Ki Ageng Tarub (Joko Tarub). Putra Bhre Kertabhumi itu selanjutnya menikah dengan Dewi Nawangsih, putri Joko Tarub dari istrinya, Dewi Nawang Wulan.

Bondan Kejawan lantas memiliki anak bernama Getas Pendawa, Getas Pendhawa berputra Ki Ageng Selo berputra Ki Ageng Enis berputra Ki Ageng Pamanahan berputra Panembahan Senopati, raja Mataram pertama.

Dewi Bondrit Cemara merupakan leluhur perempuan dari orang-orang Sela yang selanjutnya menurunkan Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram.

Tulisan ini merupakan karya Doddy Handoko, untuk mengenang Almarhum.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement