JAKARTA - Perjalanan polisi wanita (Polwan) dalam Kepolisian Indonesia sudah dimulai sejak 74 tahun lalu, tepatnya pada 1 September 1948. Saat itu enam Srikandi asal Bukittinggi terpilih menjadi perempuan pertama yang menjalani pendidikan polisi di Indonesia. Setelah melewati serangkaian tes, mereka menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara Bukittinggi.
Awal mula terbentuknya polwan adalah untuk menangani kasus yang melibatkan wanita, baik sebagai saksi, pelaku, maupun korban.
Memasuki usia ke ke-74 tahun, kesatuan polisi wanita di Indonesia terus memainkan peran penting dalam menjaga keamanan negara. Bahkan, tak sedikit yang memegang jabatan penting dalam jajaran Polri. Kini, ada banyak nama-nama polwan yang mencuat di kalangan masyarakat. Bukan hanya karena paras yang rupawan, namun juga prestasinya yang mengharumkan nama Indonesia.
Berikut deretan polwan-polwan cantik yang mengharumkan nama Indonesia.
BACA JUGA: 4 Jenderal Wanita di Polri, Ada yang Pernah Jadi Ketua Polwan Dunia
1. Audiali
Melalui jalur talent scouting, yaitu jalur untuk orang yang memiliki kemampuan khusus, Audiali berhasil menjadi polisi wanita berbekal berbagai prestasi caturnya. Gadis kelahiran 28 Oktober 2001 ini merupakan seorang atlet catur profesional yang telah menjuarai berbagai ajang kompetisi nasional maupun internasional. Audi pernah menjadi juara 3 Kejuaraan Nasional di Banda Aceh 2018, juara 1 U15 International di Penang Malaysia 2016, dan juara 3 ASEAN age group di Singapore 2015.
Berkat prestasinya tersebut, Audi mendapatkan surat dari KONI untuk ikut tes polwan. Awalnya, Audi sempat ragu menjadi polwan karena menilai fisiknya tidak mampu. Namun, berkat bujukan sang ibu, Audi melatih fisiknya selama satu bulan penuh dan mengikuti tes kepolisian. Alhasil, dia pun dinyatakan lulus mengikuti pendidikan Sekolah Polisi Wanita di Ciputat dan dilantik menjadi polwan pada Maret 2020 lalu.
2. Bripda Galih Windiani
Selanjutnya ada Bripda Galih Windiani yang berprestasi dalam bidang taekwondo. Galih merupakan seorang anggota Kepolisian RI asal Purwokerto yang sudah banyak meraih prestasi baik nasional maupun internasional. Galih mulai berkecimpung di dunia bela diri sejak kelas 5 SD. Dari sekitar 20 lebih pertandingan yang sudah ia ikuti, Galih berhasil mengumpulkan 15 medali emas, sementara sisanya adalah medali perak dan perunggu. Prestasi-prestasi itu juga yang membawa Galih menjadi anggota Kepolisian RI.
3. Bripda Tri Wulandari Winda
Dalam HUT Polwan ke-68 di tahun 2016, Bripda Tri Wulandari Winda mendapatkan ucapan selamat khusus dari Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Anton Charliyan. Bukan tanpa alasan ucapan khusus itu diberikan. Bripda Wulan merupakan salah satu polwan terbaik dalam bidang bela diri di jajaran kepolisian Sulawesi Selatan. Dia juga pernah mengharumkan nama Indonesia di kompetisi bela diri internasional. Pada 2012, Bripda Wulan menjadi juara dua dalam pertandingan International Sotokan Karate Federation (ISKF) di Sydney, Australia.
4. Briptu Hikma Nur Syafa
Briptu Hikma Nur Syafa atau yang kerap disapa Briptu Ima merupakan seorang anggota satlantas Polres Bantul. Polwan yang berpanglat brigadir satu tersebut berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Bukan melalui olahraga, Briptu Ima menempuh cara yang berbeda dalam mengharumkan nama Indonesia.
Dia pernah mewakili Indonesia dalam mengerjakan misi kemanusiaan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Briptu Hikma Nur Syafa dikirim untuk bertugas menjadi salah satu anggota Formed Police Unit (FPU) PBB di Bangui, Afrika Tengah. Tentunya Briptu Ima tidak sendiri. Sebanyak 140 anggota Polri dikirim ke Afrika, di mana 14 di antaranya adalah polwan. Ima bersama 13 polwan lainnya merupakan polwan pertama yang bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB.
5. Ipda Mesya Ananda
Kisah Ipda Mesya Ananda yang diperebutkan 7 universitas ternama di Inggris berhasil menarik perhatian masyarakat. Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, Ipda Mesya mengikuti dikjur Sekolah Bahasa Polri dan meraih peringkat top 5. Dia pun diberi kesempatan untuk mengikuti tes IELTS. Pada tes ini, dia mendapatkan skor yang dapat dikatakan tinggi yaitu 7,5. Berkat usaha dan kerja kerasnya, Ipda Mesya Ananda berhasil mendapat beasiswa dari University of Sheffield, University College London, University of Glasgow, University of Leeds, University of Exeter, University of York, dan University of Lancaster. (dka)
(Nanda Aria)