CIANJUR - Selama periode Januari hingga Juli 2022, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai di 111 kasus.
Sementara saat ini, sudah tercatat 137 kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari hasil skrining 12.000 populasi kunci atau orang-orang yang beresiko tinggi.
BACA JUGA:Poligami Bukan Solusi Hindari HIV/AIDS, Ini Penjelasan Wamenkes
Mulai dari kalangan ibu hamil, pasien TBS, hubungan sejenis, wanita pekerja seks, pengguna narkoba jarum suntik dan lembaga pemasyarakatan.
Dari 137 kasus HIV/AIDS ini terdapat 12 kasus ibu hamil yang diduga kuat dari banyaknya kasus biasanya tertular oleh suaminya yang melakukan seks bebas.
Kepala Bidang Sekretariat KPA Cianjur Hilman, mengatakan, sementara secar komulatif terhitung dari tahun 2018 hingga sekarang terdapat sebanyak 12 kasus anak-anak di kalangan SD dan SMP yang positif HIV/AIDS yang ditularkan kedua orangtuanya.
"Rata-rata usia pelajar SD tapi ada yang SMP," ujarnya.
Oleh karena itu, hingga saat ini Komisi Penanggulangan HIV/AIDS dan Dinkes Cianjur, pihaknya akan terus lakukan skrining terhadap populasi kunci. Serta lakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai pencegahan sejak dini penularan HIV/AIDS.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Tak Sependapat dengan Wakilnya soal Poligami Bisa Cegah HIV/AIDS
Diharapkan juga agar masyarakat tidak melakukan aktivitas seks bebas di luar untuk antisipasi penularan HIV/AIDS kepada keluarga.
Kasus HIV/AIDS di Cianjur dibandingkan tahun sebelumnya meningkat dua kali lipat jauh lebih banyak. Didominasi oleh wanita pekerja seksual dan hubungan sejenis.
(Arief Setyadi )