Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kabel USB Tersangkut di Alat Kelamin Remaja 15 Tahun Usai Mencoba Mengukur Kedalamannya

Adinda Tasya Mutiara , Jurnalis-Selasa, 06 September 2022 |18:55 WIB
Kabel USB Tersangkut di Alat Kelamin Remaja 15 Tahun Usai Mencoba Mengukur Kedalamannya
Kabel USB tersangkut di alat kelamin seorang remaja laki-laki (Foto: Science Direct)
A
A
A

Menurut pengamatan medis, sulit untuk melepaskan kabel tersebut karena terlalu banyak simpul yang terbentuk di dalam, yang berarti remaja itu harus menjalani operasi. Namun, dengan membuat sayatan antara kelamin dengan anus remaja itu untuk memungkinkan pihak medis menjangkau kabel lalu melepaskannya.

“Sayatan peno-skrotum memanjang dan pembedahan dilakukan secara hati-hati melalui jaringan yang lebih dalam, membelah otot bulbospongiosus. Lalu, kedua ujung kawat kabel berhasil ditarik keluar melalui meatus uretra eksternal,” jelas dokter

Setelah menjalani operasi, remaja itu pulih dengan cepat dan bisa kembali ke rumahnya. Kateternya dilepas dua minggu kemudian, akan tetapi remaja itu perlu dipantau untuk menghindari kerusakan jangka panjang karena memasukkan benda asing ke dalam penis. Perilaku tersebut dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil, menimbulkan darah, dan menyebabkan nyeri ketika ereksi.

Ternyata, banyak laporan yang menyebutkan banyak benda lain yang dimasukkan ke dalam penis dan mendapat pengobatan khusus dari medis. Beberapa bendanya adalah jarum, peniti, dan yang paling aneh, yaitu kulit pistachio.

Dokter pun menambahkan bahwa kasus seperti remaja itu jarang ditemukan, sebab menurut sang dokter perilaku remaja merupakan kepuasan seksual dan eksperimen yang aneh. Bahkan, hal tersebut bisa didasari oleh gangguan mental, dianggap pula sebagai penyebab utama benda asing yang tertahan di uretra serta kandung kemih.

"Tergantung pada mekanisme penyisipan, dan ukuran serta bentuk objek, mereka dapat menyebabkan komplikasi tertunda, terutama infeksi saluran kemih berulang, striktur uretra atau saluran palsu dan perforasi kandung kemih, yang mungkin memerlukan prosedur rekonstruksi besar untuk mengembalikan anatomi," papar sang dokter.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement