Share

Sempat Membantah, Ukraina Klaim Tanggung Jawab Serangan Roket di Pangkalan Militer Krimea

Susi Susanti, Okezone · Kamis 08 September 2022 12:26 WIB
https: img.okezone.com content 2022 09 08 18 2663351 sempat-membantah-ukraina-klaim-tanggung-jawab-serangan-roket-di-pangkalan-militer-krimea-a53kjwI2Nr.jpg Ukraina klaim serangan roket di Krimea (Foto: Reuters)

UKRAINA - Ukraina telah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan udara di Krimea setelah sebulan ketidakpastian mengenai siapa yang berada di belakang mereka.

Salah satu serangan, yang terjadi pada awal Agustus lalu itu menargetkan pangkalan militer Saky Rusia dan menewaskan satu orang.

Dikutip BBC, Ukraina sebelumnya telah membantah mengakui perannya dan bahkan menyalahkan rokok bekas tentara Rusia sebagai penyebab kebakaran. Ini menegaskan perluasan konflik yang signifikan oleh Ukraina ke Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014.

 Baca juga: Zelensky: Ukraina Akan Rebut Kembali Krimea dengan Cara Apapun

Dalam sebuah artikel untuk kantor berita nasional Ukrinform, Komandan tertinggi Kyiv Valeriy Zaluzhnyi mengatakan roket Ukraina telah menargetkan sejumlah lokasi militer Krimea, termasuk pangkalan udara Saky yang diguncang oleh beberapa ledakan pada 9 Agustus lalu.

Baca juga: Presiden Zelensky: Perang Ukraina Harus Diakhiri dengan Pembebasan Krimea

Dia mengklaim serangan itu - terhadap pangkalan yang digunakan oleh Moskow untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina - membuat 10 pesawat tempur Rusia "tidak beraksi".

Selain merusak kemampuan militer Rusia, Zaluzhnyi mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menantang kepercayaan militer Rusia secara keseluruhan dan rasa impunitas.

Dia menjelaskan serangan itu adalah bagian dari respons yang disengaja terhadap upaya Rusia untuk mencoba dan menjauhkan warga sipilnya sendiri dari konflik.

Follow Berita Okezone di Google News

Pangkalan udara Saky berada di dekat Novofedorivka di pantai barat Krimea, area pantai yang populer di kalangan turis Rusia.

Ini adalah pertama kalinya Ukraina menyerang Krimea sejak invasi Rusia skala penuh dimulai pada Februari.

Semenanjung yang dikuasai Rusia telah menjadi sasaran peningkatan jumlah ancaman militer Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

"Prakiraan cuaca mengatakan akan sangat panas di Krimea," cuit tentara Ukraina memperingatkan di Twitter pada Rabu (7/9/2022), sebelum mengarankan pasukan pendudukan Moskow mungkin terpaksa berenang kembali ke Rusia melintasi Laut Hitam.

Klaim Ukraina atas perannya dalam serangan Agustus menandai penyimpangan dari posisi resmi sebelumnya bahwa mereka tidak terlibat.

Pada satu titik menteri pertahanan Ukraina bahkan mengarankan ledakan Saky bisa saja disebabkan oleh merokok sembarangan oleh tentara Rusia.

"Sepertinya mereka membuang puntung rokok mereka di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan," kata Oleksii Reznikov kepada media saluran berita Denmark.

Sementara itu, otoritas Krimea yang dibentuk Rusia menolak untuk secara langsung menuduh Ukraina bertanggung jawab.

Pejabat setempat malah menyalahkan ledakan di pangkalan udara Saky pada ledakan amunisi yang tidak dapat dijelaskan, sebelum mengutip "tindakan sabotase."

Seperti diketahui, Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada Maret 2014, setelah referendum yang dianggap tidak sah oleh komunitas internasional. Pemungutan suara itu diselenggarakan dengan tergesa-gesa setelah pasukan Rusia yang tidak bertanda mengambil alih beberapa lokasi strategis di sekitar semenanjung.

Pada 24 Februari lalu, Moskow meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dan menggunakan Krimea sebagai batu loncatan untuk memindahkan pasukan Rusia lebih jauh ke dalam Ukraina.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini