Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ratu Elizabeth II Meninggal, Ini Perjalanan Penobatan Tahtanya

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 10 September 2022 |02:03 WIB
Ratu Elizabeth II Meninggal, Ini Perjalanan Penobatan Tahtanya
Ratusan Elizabeth II (Foto : newsisland.com)
A
A
A

ELIZABETH Alexandra Mary Windsor (Ratu Elizabeth II) lahir pada 21 April 1926, di sebuah rumah di dekat alun-alun Berkeley di pusat kota London. Ia adalah anak perempuan tertua dari Albert atau Duke of York yang merupakan putra kedua Raja George V, dan istrinya yang dikenal sebagai Lady Elizabeth Bowes-Lyon.

Baik Elizabeth maupun adiknya, Margaret Rose yang lahir pada 1930 mendapat pendidikan pribadi di rumah dan dibesarkan di tengah keluarga yang hangat.

Elizabeth sangat dekat baik dengan ayah maupun kakeknya, Raja George V.

Pada usia enam tahun, Elizabeth mengatakan pada pelatih berkudanya bahwa ia ingin menjadi 'perempuan desa yang memiliki banyak kuda dan anjing'.

Krisis penyerahan tahta

Elizabeth disebut memiliki rasa tanggung jawab yang besar sejak usia dini. Perdana Menteri Winston Churchill pernah dikutip mengatakan bahwa Elizabeth memiliki 'karisma pemimpin yang luar biasa sejak kanak-kanak'.

Meski tidak mengenyam pendidikan formal, Elizabeth membuktikan dirinya mahir berbicara dalam berbagai bahasa dan mempelajari sejarah konstitusi dengan seksama.

Pramuka untuk perempuan atau Girl Guides pertama yang diberi nama 1st Buckingham Palace, sengaja didirikan agar bisa bersosialisasi dengan gadis sebayanya.

Dan ketika Raja George V meninggal pada 1936, anak tertuanya, David, otomatis menjadi Raja Edward VIII

Namun, pilihan istrinya yang merupakan janda cerai dua kali asal Amerika Serikat, Wallis Simpson, dinilai tak bisa diterima atas alasan politik maupun agama. Maka dia akhirnya mengundurkan diri.

Masa perang

Duke of York kemudian menjadi Raja George VI, meski dengan berat hati.

Penobatan ayahnya sebagai raja memberikan Elizabeth kecil gambaran mengenai masa depannya yang membuatnya menulis bahwa ia menilai pengabdian pada negara 'sangat, sangat luar biasa'.

Dilatarbelakangi meningkatnya ketegangan di Eropa, sang Raja baru -dengan istrinya yang kini dikenal sebagai Ratu Elizabeth- berusaha untuk mengembalikan kepercayaan publik pada monarki.

Contoh yang mereka berikan menjadi bahan pelajaran bagi putri tertua.

Tahun 1939, ketika masih berusia 13 tahun, Elizabeth menemani Raja dan Ratu ke Akademi Angkatan Laut Kerajaan di Dartmouth, bersama dengan adiknya, Margaret. Keduanya dipandu oleh salah seorang kadet yang merupakan sepupu ketiganya, Philip, seorang pangeran dari Yunani.

Itu bukan pertama kalinya mereka bertemu tapi untuk pertama kalinya keduanya merasakan ketertarikan satu sama lain.

Pada masa cuti dari Angkatan Laut, Pangeran Philip menghabiskan waktu dengan kerabat kerajaan dan pada 1944, Elizabeth yang sudah berusia 18 tahun-benar-benar jatuh cinta kepadanya.

Ia menyimpan fotonya di kamar dan keduanya saling berkirim surat.

Pada 1945, Elizabeth bergabung dengan kesatuan dinas wajib militer dengan belajar mengemudi serta merawat kendaraan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement