Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Longsor di Ciamis, 2 Warga Meninggal dan 88 Jiwa Mengungsi

Dimas Choirul , Jurnalis-Senin, 12 September 2022 |11:53 WIB
Longsor di Ciamis, 2 Warga Meninggal dan 88 Jiwa Mengungsi
Longsor di Ciamis. (Dok BNPB)
A
A
A

JAKARTA - Dua warga meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (11/9).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis melaporkan, longsor terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi pada pukul 20.00 WIB ditambah kondisi tanah yang labil di lokasi kejadian.

Sebanyak 28 kepala keluarga (88 jiwa) di Desa Sukahurip dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti terdampak. Beberapa warga Desa Sukamaju terpaksa mengungsi di masjid tak jauh dari permukiman. Sementara korban meninggal dunia dimakamkan hari ini, Senin (12/9).

"BPBD Kabupaten Ciamis saat ini berfokus pada penanganan longsor di Desa Sukamaju untuk evakuasi dan penyelamatan warga serta pembukaan akses jalan yang tertimbun material longsor," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin.

Abdul menyebutkan, tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (11/9) pukul 15.30 WIB. BPBD Cilacap mencatat wilayah yang terdampak adalah Desa Tambaksari yang berbatasan dengan Desa Palugon, Kecamatan Wanareja.

"Hasil asesmen di lapangan, turap dengan tinggi 3,5 meter panjang 8 meter longsor dan menimpa rumah nonpermanen milik seorang warga Desa Tambaksari," ujarnya.

Selain itu, tebing dengan tinggi 6 meter, panjang 5 meter, dan lebar 2 meter mengalami longsor dan menimpa rumah seorang warga. Satu rumah milik warga yang lain juga terancam terbawa longsor dikarenakan jarak rumah dengan patahan longsor hanya berjarak 1 meter.

"Warga terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat untuk meminimilkan kejadian yang tidak diinginkan," ucapnya.

Sebagai informasi, cuaca ekstrem yang ditandai peningkatan curah hujan, fenomena hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir serta angin kencang diprakirakan masih akan melanda 24 wilayah provinsi di Indonesia, terhitung sejak Sabtu (10/9) hingga sepekan ke depan atau Jumat (16/9).

Meneruskan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ke-24 wilayah itu meliputi Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Adapun Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.

"Sebagai antisipasi bencana angin kencang, upaya seperti monitoring kekuatan struktur baliho dan pemangkasan cabang dan ranting pohon-pohon besar di wilayah perkotaan hingga desa, pemantauan lereng perbukitan, pembersihan saluran drainase perkotaan agar dilakukan secara berkala," ungkapnya.

Guna mengantisipasi potensi ancaman bencana hidrometerologi basah lainnya seperti banjir dan tanah longsor, BNPB mengimbau agar melakukan upaya seperti monitoring lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase permukiman, dan saluran irigasi secara berkala untuk memininalisir potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.

"Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement