Konsumen energi utama Paris, termasuk tuan tanah skala besar, jaringan hotel, supermarket, department store dan bisnis, juga akan diminta untuk mengurangi konsumsi energi musim dingin mereka sebesar 10%.
Berita itu muncul ketika kota itu mencatat bahwa Eropa sedang mengalami krisis energi yang digambarkan sebagai "yang terburuk sejak 1970-an." Harga energi pada akhir Agustus adalah €1.000 (sekira Rp14,8 juta) MWh, 12 kali lipat dari harga yang tercatat pada waktu yang sama tahun lalu.
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengumumkan pada akhir Agustus bahwa perusahaan-perusahaan di negara itu harus membuat rencana penghematan energi pada akhir September karena kekhawatiran memburuk atas kekurangan listrik dan kenaikan biaya yang tajam karena perang di Ukraina.
Sementara pada awal bulan, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan negara secara keseluruhan untuk mengurangi 10 persen dari penggunaan energinya untuk menghindari penjatahan energi dan pemotongan selama musim dingin, menurut Associated Press.