Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mulai bekerja untuk menilai kebutuhan rekonstruksi negara Asia Selatan itu setelah diguyur hujan dengan curah 391 milimeter, atau hampir 190 persen lebih banyak daripada rata-rata curah 30 tahun, pada Juli dan Agustus lalu. Sindh menerima hujan 466% lebih banyak daripada rata-rata.
Banjir akibat hujan monsun yang curahnya mencapai rekor dan pencarian gletser di kawasan pegunungan di bagian utara telah berdampak pada 33 juta jiwa dan menewaskan hampir 1.400 orang, menghanyutkan rumah-rumah, jalan, rel kereta, ternak dan tanaman palawija, dengan perkiraan nilai kerusakan mencapai USD30 miliar.
(Susi Susanti)