"Bahkan scene yang golden scene adalah scene-nya beliau ada satu kalimat yang merubah hidupnya Joko. Itu adalah kalimat yang terlontar dari Cak Sapari, dan ada ludruk-kan. Di dalam film dan di dalam loka drama itu namanya adalah ludruk Sapari," tuturnya.
Diketahui, Cak Sapari mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (15/9/2022) sekira pukul 04.30 WIB.
Jenazah seniman ludruk yang begitu terkenal di Jawa Timur ini dimandikan sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian disalatkan di Masjid Nururrahman, Jalan Simo Mulyo Baru, dan selanjutnya dibawa ke pemakaman umum Dukuh Kupang 15 sekira pukul 09.45 WIB untuk dimakamkan.
(Natalia Bulan)