Butuh suasana nyaman, segar, dan instagramable di Jakarta? Tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Datanglah ke Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan. Taman ini telah selesai direvitalisasi dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pekan lalu (18/9/2022).
Warga Jakarta pun menyambutnya. Melani (43) salah satunya. Ibu rumah tangga warga Fatmawati, Jakarta Selatan, ini mengatakan, jarang sekali ada taman di tengah kota yang menyediakan ruang membaca seperti Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
Ia bersama suaminya, Lado, beberapa hari lalu berkunjung ke taman tersebut. "Senang tentunya ada taman ini. Taman ini beda banget dengan taman lainnya di Jakarta. Di sini bisa rekreasi gratis, sekaligus menambah pengetahuan dengan baca buku di perpustakaan," ungkapnya.
Melani menambahkan, kehadiran taman seperti ini perlu diperbanyak untuk menambah wawasan warga Jakarta. Taman literasi mendidik masyarakat dengan menyediakan ruang untuk membaca.
"Kalau dulu sebelum direvitalisasi taman ini kurang terawat dan kebanyakan sering dijadikan tempat nongkrong anak muda. Sekarang taman ini jadi lebih bagus, nyaman untuk baca buku, dan pastinya banyak spot untuk berfoto," ujarnya.
Sesuai namanya, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu memang ditujukan untuk mendorong kemajuan literasi warga Jakarta. Jadi, bagi warga Jakarta dan pecinta buku wajib mengunjungi taman seluas 20.960 meter persegi ini.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Taman Martha Christina Tiahahu, lokasinya sangat mudah dijangkau. Taman ini berada di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jadi, bagi Anda yang datang dengan MRT, begitu menuruni tangga langsung berhadapan dengan gerbang menuju taman. Mudah, kan?
Revitalisasi taman yang memakan waktu kurang lebih satu tahun ini diprakarsai PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) yang berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta. Selain enam plaza berupa area terbuka, taman ini juga punya empat ruangan tertutup yang mengelilingi area Plaza Kabaresi.
Pengunjung di Perpustakan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. (Foto: MNC Portal Indonesia)
Tak hanya untuk orang dewasa, taman ini juga sangat cocok dikunjungi anak-anak, sebab punya Plaza Anak yang berlokasi di bagian belakang taman, dekat dengan area musala, toilet, dan nursery room.
Selain dekat dengan Stasiun MRT dan Halte Transjakarta, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu ini juga memfasilitasi mereka yang datang dengan sepeda, lho. Di beberapa sisi taman terdapat area khusus untuk memarkirkan sepeda, sehingga pesepeda yang datang tak perlu mengkhawatirkan keamanan dan lokasi untuk menyimpan sepeda.
Mudahkan Masyarakat Akses Berbagai Literatur
Gubernur Anies mengatakan, lebih dari 30% toko buku modern Indonesia serta 5.248 penerbit berada di Jakarta. Selain itu, jumlah pengunjung perpustakaan di 5.600 lokasi di Jakarta dalam setahun mencapai 4,5 juta orang.
"Jadi sesungguhnya Jakarta ini adalah kota yang penuh dengan aktivitas literatur. Tapi tidak memiliki simpul pertemuannya. Karena itu kita bangunkan sebuah taman literasi untuk mengkonsolidasikan itu semua, dalam sebuah tempat berkegiatan," ujar Gubernur Anies.
Gubernur Anies berharap, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai literatur. Hal ini bisa dicontohkan baik oleh keluarga, orang tua, maupun sekolah yang ingin membawa anak-anak atau murid-muridnya dalam kegiatan literasi, sehingga mereka tahu ke mana harus pergi.
Penulis-penulis buku dari seluruh kalangan juga dapat bergiliran diundang ke sini, sehingga bisa berbagi cerita di balik gagasan karyanya kepada masyarakat. Visi tersebutlah gagasan di balik Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
"Jadi kami juga ingin para penerbit, penulis, dan pegiat literasi manfaatkan tempat ini. Penuhi tempat ini, bikin teman-teman ITJ dan MRT repot dengan permintaan kegiatan. Saya sering sampaikan, pemerintah itu mudah untuk membuat bangunannya. Tapi, membuat kehidupannya itu justru dari para pegiat literasi. Di situlah kenapa kita perlu kolaborasi," pungkas Anies.
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dibangun sebagai upaya aktivasi ruang hijau dan publik kota di DKI Jakarta, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas. Hal ini juga mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota (PRK) Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja, bahwa Taman Martha Tiahahu merupakan salah satu lokasi revitalisasi taman.
Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Aidin Barlean menjelaskan, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu didesain dengan bangunan dua lantai di atas lahan eksisting taman. Ruang perpustakaan di taman ini merupakan hasil kolaborasi antara Perpustakaan Jakarta dan Gramedia.
"Pengembangan kawasan berfokus pada pengembangan lahan yang tersedia, serta penyediaan jalur pejalan kaki yang menghubungkan seluruh moda transportasi publik di kawasan ini. Revitalisasi area terbuka hijau dan ruang publik sebagai ruang ketiga yang memungkinkan interaksi publik,” jelasnya.
Kehadiran taman ini tentu sangat mendukung visi dan misi Jakarta sebagai Kota Literasi Dunia, dalam program City of Literature yang merupakan bagian dari Jejaring Kota Kreatif UNESCO. Hal ini mendukung penyediaan ruang ketiga bagi masyarakat untuk berdiskusi, berjejaring, dan mengembangkan budaya literasi dalam kehidupan sehari-hari.
(Agustina Wulandari )