Kemampuan itu adalah memastikan keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan agenda prioritas Presiden di DKI Jakarta. Kemudian Memastikan kemampuan spesifik membangun komunitas interaktif dengan DPRD, Forkopimda, FKUB dan Toga/Toma (Betawi).
"Tidak boleh ada kegaduhan dan harus menjaga netralitas birokrasi. Eksternal komunikasi dengan semua partai politik bahkan dengan DPRD, Forkompinda itu adalah kemampuan yang tidak mudah," imbuhnya.
Tak hanya itu, Pj Gubernur DKI Jakarta juga perlu memiliki kompetensi administratif, teknis, dan manajemen.
Tak kalah penting, pemimpin di DKI Jakarta juga perlu mengenal karakteristik wilayah dan kondisi sosial budaya masyarakat di DKI Jakarta.
"Diperlukan manajemen interaktif, bagaimana menggunakan sepuluh jari dan dua tangan merangkul semua perbedaan dalam persamaan," pungkas Sumarsono.
(Nanda Aria)