Meskipun dia mengakhiri pemerintahannya pada 2003-2010 dengan popularitas tertinggi, Lula sekarang dibenci oleh banyak orang Brasil setelah dia dihukum karena menerima suap.
Politisi aliran kiri itu, yang menjadi presiden mulai 2003 hingga 2010, dipenjara selama pemilihan terakhir. Tapi, hukumannya kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung sehingga memungkinkan dia untuk bersaing melawan Bolsonato tahun ini.
Lula, yang memberikan suara di Sao Bernardo do Campo, mengakui perubahan dramatis dalam nasibnya setelah penuntutan itu, yang dia sebut bermotif politik.
"Ini adalah hari yang penting bagi saya," katanya.
"Empat tahun lalu saya tidak bisa memilih karena saya adalah korban kebohongan. Saya ingin mencoba membantu menormalkan kembali negara saya,” lanjutnya.
Bolsonaro memberikan suara di Rio, dan mengatakan dia berharap memenangi pemilihan di putaran pertama pada Minggu (9/10/2020), meskipun sejumlah jajak pendapat menunjukkan hasil buruk.
Bolsonaro mengeklaim jajak pendapat itu tidak mencerminkan dukungan rakyatnya.
Jika tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari setengah suara, tidak termasuk surat suara kosong dan rusak, nantinya dua kandidat teratas akan maju ke putaran kedua pada 30 Oktober mendatang.
(Susi Susanti)