Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tato: Cara Yakuza di Jepang Mengenali Satu Sama Lain

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 07 Oktober 2022 |04:59 WIB
Tato: Cara Yakuza di Jepang Mengenali Satu Sama Lain
Ilustrasi/ Doc: BBC
A
A
A

JAKARTA - Bagi sebagian besar masyarakat Barat, tato lumba-lumba yang imut pada pergelangan kaki mustahil terkait dengan geng bandit, tapi tidak demikian di Jepang.

Para penonton dan pemain rugby yang bertandang ke Jepang untuk menyaksikan Piala Dunia didesak untuk menutupi tato mereka agar tidak menyinggung warga Jepang.

 BACA JUGA:Banjir Rendam 3 RT di Kembangan Selatan, Puluhan Warga Mengungsi

Ini penting karena tato dikaitkan dengan geng bandit yakuza yang telah beroperasi di Jepang selama ratusan tahun.

"Sebagian orang melihat mereka sebagai kejahatan yang diperlukan demi tujuan baik, sebagian lainnya ingin mereka ditiadakan," kata Anton Kusters, pria yang bekerja bersama yakuza pada periode 2009 hingga 2011, dilansir dari BBC, Kamis (6/10/2022).

"Saat itu merupakan pengalaman yang sangat menarik," imbuh seniman visual itu.

 BACA JUGA:Sungai Cimanceuri Meluap, Puluhan Motor Mogok saat Terobos Banjir di Tangerang

Yakuza dikenal sebagai kelompok yang terlibat dalam aktivitas kejahatan, semisal prostitusi, judi, dan pemerasan.

"Mereka tumbuh dari semacam pedagang dan pejudi jalanan yang menggabungkan kekuatan dan merasa mereka adalah penjaga tradisi lama Jepang," papar Anton.

Kelompok tersebut gemar memeras politisi, pebisnis, dan perusahaan. Namun, menurut Anton, beberapa tetua yakuza "benar-benar menentang" hal-hal semacam peredaran narkoba.

"Mereka selalu punya alasan untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu atau tidak melakukan sesuatu dengan cara tertentu."

Hal utama yang Anton cermati saat masih bersama keluarga bandit yakuza adalah menilai yakuza tidak bisa hitam dan putih,

"Wilayahnya abu-abu. Mereka akan melakukan hal-hal baik, seperti setelah tsunami mereka adalah orang-orang pertama di lokasi kejadian yang turun tangan membantu."

"Namun pada saat bersamaan mereka akan terlibat hal-hal buruk."

Perbuatan-perbuatan seperti ini, menurutnya, yang membuat yakuza sulit benar-benar diberantas pada masyarakat.

Identik dengan tato

"Peran tato krusial bagi anggota-anggota yakuza," beber Anton.

Bagi yakuza, tato bukanlah penanda geng tertentu, seperti geng di Amerika Tengah dan Utara, melainkan "gambaran sangat pribadi" yang memperlihatkan kejadian dalam kehidupan seorang anggota yakuza atau sesuatu yang secara simbolis amat bermakna.

Dengan demikian, bagi anggota yakuza, tato berguna untuk menunjukkan orang lain atribut-atribut ciri khas pemakainya.

'Gambaran pribadi' tersebut bisa menutupi sekujur tubuh, dari punggung, ke bokong, bagian atas paha, hingga lengan. Namun, karena tato mendapat stigma di kalangan masyarakat Jepang, tato kerap berhenti sampai sebelum pergelangan tangan dan lutut.

"Kontak langsung saya mengalami masa muda yang sulit dan dia mengalahkan musuh besar. Jadi dia punya tato bergambar ikan koi yang berenang melawan arus, menyimbolkan tekad kuat dan kekuatan menaklukkan sesuatu. Semacam itu simbolismenya."

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement