Menurut Anton, anggota-anggota yakuza biasa bertemu di kamar mandi umum. Pasalnya, di dalam kamar mandi, anggota geng lain bisa mengenali dengan siapa mereka berurusan melalui tato pada tubuh.
"Alasan penting lain mengapa mereka bertemu di kamar mandi umum adalah karena tiada senjata tersembunyi mengingat semua orang telanjang."
Tidak semua anggota yakuza punya tato
"Sejatinya master pembuat tato yang menentukan apakah seseorang pantas punya tato," kata Anton.
Jika menurut sang master orang tersebut pantas ditato, proses pembuatannya bisa berlangsung hingga setahun seharga Rp175 juta.
Hal ini, kata Anton, adalah salah satu cara yakuza merekrut anggota muda.
"Anak-anak muda, umur 17, 16 tahun, yang berkeliaran di jalan dan sangat mudah terkesan—amat tergiur dengan gaya hidup yakuza karena mereka tampak seperti bandit perlente."
"Punya tato jelas masuk daftar keinginan mereka. Dengan demikian, yakuza akan berkata, 'Ok kami akan membayar ini untukmu, dan kamu bisa menggantinya nanti'.
"Melalui itulah seseorang bisa tersedot sebagai anggota."
(Nanda Aria)