PENEMUAN arkeologi paling menarik dalam sejarah seni Irlandia ditemukan di Pulau Derrynaflan di Tipperary oleh seorang pria dan anak lelakinya, dengan menggunakan detektor logam.
Dalam perjalanan saya ke Pulau Derrynafia, seorang petani berpesan, "Pergilah ke sana dan celupkan jarimu ke dalam air suci - airnya selalu penuh."
Saya mujur bersua dengannya, karena tak ada tanda untuk mengarahkan saya di sepanjang jalan berbatu ke tempat suci ini, yang sebagian besar cuma diketahui oleh warga setempat.
Mengutip BBC News Indonesia, Derrynaflan bukanlah pulau biasa. Lahan mungil milik perorangan seluas 44 hektare ini, di kawasan pedalaman terbesar di Irlandia, tidak dikelilingi lautan atau danau.
Tidak seperti biasanya, daratan itu muncul dari rawa-rawa di lahan gambut kecoklatan nan luas di daerah Tipperary. Kehadirannya mirip fatamorgana hijau yang menakjubkan. Namun demikian, menurut kamus, daratan itu dikategorikan sebagai pulau.
Saya datang ke tanah rawa-rawa terpencil ini guna melihat di mana para biarawan hermetis paling awal di Irlandia ini menyepi pada abad ke-6.
Ketika sebagian besar Eropa terguncang akibat kekacauan pasca-Romawi pada Abad Kegelapan, daratan bagi orang-orang kudus dan cendekiawan (sebagaimana Irlandia dikenal secara luas) ini melawan dengan memasuki zaman keemasan skolastik dan pencapaian artistik luar biasa, yang ditandai dengan pemukiman para biarawan seperti Derrynaflan.
Baca juga: Kisah Bajak Laut Wanita Penguasa Irlandia, Teror Bagi Lautan pada Masanya
Tapi yang sangat menarik dari Derrynaflan adalah harta karun tak ternilai yang kemungkinan besar ditinggalkan di sini oleh para biarawan.
Ditemukan hanya beberapa dekade silam, temuan itu telah mengubah hukum Irlandia dan menjadi salah satu penemuan arkeologi paling menarik dalam sejarah seni Irlandia.
Berhati-hatilah agar tak mengganggu kawanan lembu yang tengah makan, saya perlahan mendaki sejauh 200m menuju reruntuhan bangunan nan molek yang masih menjadi daya tarik pulau itu hingga saat ini.
Sesampai di puncak, saya mengelilingi sisa-sisa biara abad ke-12 yang menggantikan biara sebelumnya.
Cahaya lembut berwarna aprikot saat petang mengalir melalui jendela tanpa panel ke arah altar yang sudah lama ditinggalkan.
Hanya dua bejana batu yang tersisa. Satu – sebuah batu Bullaun (mangkuk) peninggalan abad pertengahan – berlubang yang cukup untuk menampung air 'suci' (hujan) yang dijanjikan bagi para petani.
Saya secara agnostik lantas memberkati diri saya sendiri seperti yang diinstruksikan.
Sebuah informasi berupa tanda-tanda di reruntuhan biara mengungkapkan lebih banyak hal di Derrynaflan ketimbang yang pertama kali dilihat oleh mata gerejawi.
Secara kontroversial, daratan mistis yang jarang diketahui ini menjadi tersohor di bidang arkeologi internasional pada 1980 ketika seorang pria dan anaknya dari kota Clonmel, sekitar 25km jauhnya, menemukan cangkir dan piring dengan hiasan rumit. Mereka menemukannya dengan menggunakan detektor logam sederhana.
"Piala" itu sebenarnya adalah piala yang dipakai dalam misa suci abad ke-9.
Dan "piring" yang ditemukan adalah sebuah patena peninggalan abad ke-8 yang digunakan untuk menampung roti selama ekaristi gereja abad pertengahan Irlandia, ungkap Nessa O'Connor, kurator dan arkeolog di Museum Nasional Irlandia.