Penampakan terakhir?
Ciochon menjelaskan, tidak ada Homo erectus yang ditemukan setelah masa ini. Bahkan ada masa tanpa aktivitas manusia sama sekali, sampai Homo sapiens muncul di Jawa sekitar 39.000 tahun lalu.
Prof Ciochon percaya Homo erectus terlalu bergantung pada sabana terbuka dan tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan di hutan hujan.
"Homo sapiens adalah satu-satunya spesies hominin yang hidup di hutan tropis," jelasnya.
"Saya pikir itu terjadi karena kemampuan Homo sapiens membuat alat-alat khusus."
"Begitu flora dan fauna hutan hujan ini menyebar ke seluruh Jawa, itulah akhir dari erectus."
Tapi Chris Stringer menunjukkan ketidaksetujuan.
"Peneliti mengklaim bahwa ini adalah penampakan terakhir dari spesies H. erectus yang diketahui, bahwa ini menunjukkan tidak ada tumpang tindih antara spesies ini dengan Homo sapiens di Jawa, karena H. sapiens tiba jauh di kemudian hari," katanya.
"Saya tidak yakin tentang itu karena materi Homo erectus dari situs-situs lain di Jawa seperti Ngawi dan Sambungmacan, telah diberi penanggalan dengan baik, dan mungkin menunjukkan usia yang lebih muda. Fosil-fosil itu mungkin berkorelasi dengan usia fosil Ngandong, tetapi itu harus diselidiki lagi."
(Qur'anul Hidayat)