Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tak Terima Hasil Pilpres Brasil, Pendukung Bolsonaro Demo Tuntut Intervensi Militer

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 03 November 2022 |11:11 WIB
Tak Terima Hasil Pilpres Brasil, Pendukung Bolsonaro Demo Tuntut Intervensi Militer
Pendukung Jair Bolsonaro berdemonstrasi menuntut intervensi militer terkait hasil pemilihan presiden di Anapolis, Negara Bagian Golas, Brasil, 2 November 2022. (Foto: Reuters)
A
A
A

Seperti banyak orang Brasil yang secara politik konservatif, ia sering bernostalgia dengan kediktatoran militer 1964-1985. Lula, sebaliknya, dipenjara pada 1970-an karena memprotes pemerintah militer.

Tetapi angkatan bersenjata telah mewaspadai keterlibatan langsung dalam politik sejak kediktatoran, yang membuat negara itu dalam kekacauan ekonomi.

Paulo Chagas, seorang pensiunan jenderal kavaleri yang berkampanye untuk Bolsonaro pada 2018, mengatakan dalam sebuah pesan kepada Reuters: "Militer tahu betul apa tugas mereka: konstitusi tidak mengizinkan mereka campur tangan dalam politik."

Jenderal Otavio Rego Barros, mantan juru bicara Bolsonaro, mengatakan dalam sebuah kolom yang diterbitkan pada Rabu bahwa sudah waktunya bagi para pecundang untuk menyerah dan memikirkan masa depan Brasil. Dia mengkritik "kelompok tanpa rasa tanggung jawab yang masih berusaha untuk mengacaukan tatanan sosial yang lemah dengan provokasi dan informasi yang salah."

Chagas dan Rego Barros berselisih dengan Bolsonaro karena tekanannya pada angkatan bersenjata untuk mendukungnya secara politik.

Para pemimpin politik di seluruh dunia telah memberi selamat kepada Lula atas kemenangannya.

Sebelum pemungutan suara Minggu, Bolsonaro telah berulang kali membuat klaim tak berdasar bahwa sistem pemilihan terbuka untuk penipuan.

Selain menggemakan klaim palsu itu, beberapa pendukung Bolsonaro berpendapat bahwa Lula seharusnya tidak diizinkan mencalonkan diri setelah dinyatakan bersalah sebagai bagian dari skandal korupsi besar-besaran yang terkait dengan Partai Buruhnya, yang dibatalkan oleh Mahkamah Agung tahun lalu.

"Kami membutuhkan intervensi federal, kami memiliki (Pengadilan) Tertinggi yang dijual ke Partai Buruh," kata seorang demonstran di rapat umum di luar markas militer regional di pusat kota Rio de Janeiro.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement