MESIR - Menurut laporan terbaru tentang iklim di Eropa dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Eropa memanas lebih cepat daripada wilayah lain mana pun ketika krisis iklim semakin cepat.
Laporan WMO ini muncul menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) iklim internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mesir, dan merupakan salah satu dari serangkaian laporan selama beberapa minggu terakhir yang menunjukkan bagaimana dunia telah 'keluar jalur' pada tujuan iklimnya.
Dikutip CNN, tidak hanya negara-negara yang kehilangan 'arah' dalam upaya mereka untuk mengurangi emisi bahan bakar fosil yang menghangatkan planet, tetapi data terbaru menunjukkan suhu sudah meroket.
Baca juga: Perubahan Iklim Ancaman Besar Bagi Keamanan Energi Global, Sama Seperti Perang Ukraina
Suhu global telah meningkat sekitar 1,2 derajat sejak revolusi industri, dan para ilmuwan telah memperingatkan bahwa suhu ini harus dibatasi hanya 1,5 derajat untuk menghindari dampak paling parah dari krisis iklim.
Baca juga: Bumi Semakin Panas Apakah Tanda Kiamat? Suhu Global Dekati 1,5 Derajat Celcius dan Akan Terus Naik
Bahkan beberapa benua merasa bahwa naik lebih dari yang lain. Laporan pada Rabu (2/11/2022) menunjukkan suhu di Eropa telah meningkat lebih dari dua kali rata-rata global selama 30 tahun terakhir pada tingkat sekitar 0,5 derajat Celcius per dekade.
Laporan terbaru menunjukkan bagaimana kenaikan suhu di kawasan itu memicu cuaca ekstrem.
Hingga Juli lalu, jumlah kebakaran hutan di Uni Eropa (UE) naik empat kali lipat dari rata-rata 15 tahun. Gelombang panas yang mematikan dan memecahkan rekor di Inggris mengganggu kesehatan masyarakat dan merusak infrastruktur. Kekeringan yang luar biasa melanda benua itu musim panas ini, mengeringkan beberapa sungai yang paling penting secara ekonomi di dunia. Kemudian terjadi kekeringan setelah beberapa banjir paling merusak yang pernah terjadi di Eropa.