LONDON – Peneliti mengatakan darah yang dibibitkan di sebuah laboratorium telah diuji klinis kepada manusia untuk pertama kalinya.
Darah buatan tersebut diujikan dalam jumlah sangat sedikit - setara dengan beberapa sendok penuh - untuk melihat reaksi di dalam tubuh manusia.
Sebagian besar transfusi darah akan selalu bergantung pada orang-orang yang mendonasikan darah mereka.
Baca juga: Bersiap Perang, Rusia Diduga Pindahkan Pasokan Darah ke Dekat Perbatasan Ukraina
Namun, tujuan utama uji klinis ini adalah untuk menciptakan kelompok golongan darah yang penting, tapi sangat langka dan susah didapatkan.
Baca juga: Di Laboratorium Raksasa Ini, 199 Jasad Menunggu Dihidupkan Kembali dengan Bantuan Teknologi Canggih
Ini penting bagi orang-orang yang bergantung pada transfusi darah secara teratur untuk berbagai kondisi, seperti anemia sel sabit.
Jika donor tidak cocok seutuhnya, maka tubuh akan menolak dan perawatan akan gagal. Tingkat pencocokan jaringan ini lebih kompleks dari pengelompokan golongan darah yang biasa yakni A, B, AB, dan O.
Prof Ashley Toye, dari University of Bristol, berkata beberapa kelompok darah “sangat, sangat langka” dan kemungkinan “hanya ada 10 orang di Inggris” yang dapat mendonasikan darahnya.