Pihaknya juga sudah mengajukan proposal rehabilitasi bangunan. Namun, hingga saat ini belum persetujuan terkait pengajuan proposal tersebut.
Untuk sementara, pihaknya memasang besi penyangga untuk mengantisipasi apabila atap bangunan roboh. "Buat antisipasi baru kita kasih tiang penyangga," katanya.
Sementara itu, salah seorang wali murid, Cindi Anisyamaya mengaku tidak keberatan jika anaknya harus belajar di ruangan darurat. Ia memahami bahaya yang bisa timbul apabila kegiatan belajar tetap dilaksanakan di gedung yang rusak.
"Ya sementara tidak apa-apa kalau renovasi belum selesai. Misalkan roboh kan bahaya juga untuk keselamatan anak-anak," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, ia berharap kepada pihak terkait agar sesegera mungkin untuk melakukan perbaikan sehingga anaknya dan siswa lainnya bisa kembali mengikuti kegiatan belajar di ruangan yang lebih nyaman.
"Ya harapannya sih semoga segera cepet diperbaiki supaya anak-anak enak belajarnya," ujarnya.
(Arief Setyadi )