Dalam hal ini tentu tidak baik para kandidat tokoh calon dalam Capres, hanya mengatakan akan Meneruskan Yang Dikerjakan Jokowi, namun membiarkan potensi kerusakan terjadinya polarisasi identitas. Bahwa meneruskan segala hal yang baik dari pemimpin sebelumnya, sudah diamanatkan oleh undang-undang. Tidak perlu dikatakan lagi.
Tokoh-tokoh calon penurus kepemimpian bangsa, tentu tidak bisa dibenarkan hanya menerima "Warisan Kebaikan" tanpa berbuat apa-apa, tanpa ada memberikan ide-ide solusi yang konstruktif bagi kemajuan bangsa, tanpa rekam jejak yang teruji.
Bukan membiarkan atau malah menikmati semakin kuatnya dua kelompok kebencian, untuk kemudian memenangkan pemilihan. Bukan demikian caranya.
Masyarakat sangat perlu diberikan edukasi pencerahan politik. Waktu seperti berkejaran antara penguatan kebencian versus penguatan pencerahan dalam menuju 2024. Tentu kita semua berharap yang terbaik yang menang adalah Pemimpin Yang Mencerahkan.
Partai Politik dengan seluruh jajarannya harus bekerja keras menghimpun crowdfunding sebesar-besarnya yaitu dari masyarakat, dan tidak hanya mengandalkan dari Donatur Yang Baik Hati saja bagi perjuangan politiknya. Sehingga oligarki adalah bumbu penyedap dan bukan menu pokok energi perjuangan.
Segala potensi yang dimiliki baik adanya Figure Tokoh, Partai Pendukung, Aset Media harus mampu dipakai untuk memberikan pencerahan politik sebagai design bangunan politik perjuangan. Karena ini adalah modal dalam membangun masa depan baik selaku Tokoh, Partai Politik.
Waktu masih ada tanpa harus menunggu saat kampanye yang hanya beberapa bulan diberikan oleh KPU. Bekerjalah dari sekarang untuk terus menerus memberikan pencerahan, dan meninggalkan persembunyian dibalik tikungan untuk menang dari adanya dua kelompok permusuhan. Bahwa meneruskan apa yang baik, adalah keharusan dan bukan modal politik warisan.
Kita semua berharap adanya pencerahan yang membangun kebersamaan dan tidak malah mengembangkan apalagi berkontribusi aktif memperkuat kebencian. Waktu masih ada walaupun semakin sempit akibat sejak 2012 design pembelahan dimulai.
Tahun 2024 harus menjadi tonggak bagi ketahanan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Dan Partai Perindo yang dari namanya tercermin sangat mengedepankan Persatuan Indonesia, tentu akan berjuang dengan segenap daya upaya memberikan pencerahan, perbaikan, pembelaan untuk semua kebaikan dan pencapaian masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat bangsa dan negara.
Penulis:
Jeannie Latumahina
Ketua Umum Relawan Perempuan dan Anak Perindo
(Widi Agustian)