Hengaw, yang berbasis di Norwegia, juga mengatakan bahwa pengunjuk rasa menguasai kota Bukan, di provinsi tetangga Azerbaijan Barat, pada Selasa (15/11/2022) malam.
Media pemerintah melaporkan bahwa "perusuh" menembak mati dua anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), termasuk seorang kolonel, di Bukan dan Kamyaran pada Selasa (15/11/2022).
Mereka juga mengatakan bahwa seorang ulama yang merupakan anggota Pasukan Perlawanan Basij paramiliter, yang dikendalikan oleh IRGC, meninggal setelah terkena bom Molotov di kota selatan Shiraz.
Media pemerintah sejauh ini melaporkan kematian 38 personel keamanan sejak protes dimulai. HRANA telah menyebutkan jumlah korban sebanyak 43 orang.
(Susi Susanti)