WASHINGTON - Setelah memenangkan kendali Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS), Partai Republik mengatakan pada Kamis (17/11/2022) bahwa penyelidikan urusan bisnis Presiden Joe Biden dan keluarganya akan menjadi prioritas pengawasan utama mereka ketika mereka secara resmi mengambil alih kekuasaan tahun depan.
Anggota DPR James Comer, yang mewakili Partai Republik Negara Bagian Kentucky, yang diharapkan untuk memimpin Komite Pengawasan dan Reformasi DPR, mengatakan kepada wartawan bahwa panel akan menyelidiki laporan bank dan klaim oleh pelapor anonim yang katanya menunjukkan hubungan antara presiden dan aktivitas bisnis putra tertuanya, Hunter Biden.
"Saya ingin memperjelas. Ini adalah penyelidikan terhadap Joe Biden. Di situlah komite akan fokus pada Kongres berikutnya," kata Comer kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters.
"Komite ini akan mengevaluasi status hubungan Joe Biden dengan mitra luar negeri keluarganya dan apakah dia seorang presiden yang dikompromikan atau dipengaruhi oleh dolar dan pengaruh asing," kata Comer, mengatakan bahwa komite telah memperoleh dua laporan aktivitas mencurigakan yang diajukan oleh bank besar.
Sebuah pernyataan Gedung Putih menuduh Partai Republik berencana mengejar Biden "dengan serangan bermotivasi politik yang penuh dengan teori konspirasi yang telah lama dibantah."
"Presiden Biden tidak akan membiarkan serangan politik ini mengalihkan perhatiannya dari fokus pada prioritas Amerika," kata pernyataan Ian Sams, juru bicara kantor Penasihat Gedung Putih.
Hunter Biden selama bertahun-tahun menjadi fokus serangan tak henti-hentinya oleh mantan Presiden Donald Trump dan sekutunya dari Partai Republik yang menuduhnya melakukan kesalahan antara lain, terkait Ukraina dan China. Dia juga secara terbuka merinci perjuangannya dengan penyalahgunaan narkotika dan telah bekerja sebagai pelobi, pengacara, bankir investasi, dan artis.