Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Indonesia Tolak Resolusi PBB Soal Situasi HAM di Iran

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 22 November 2022 |12:30 WIB
Indonesia Tolak Resolusi PBB Soal Situasi HAM di Iran
Foto: Reuters.
A
A
A

Yang menarik, lanjutnya, adalah negara-negara yang mengambil posisi abstain dalam pemungutan suara atas rancangan resolusi mengenai situasi HAM di Iran.

"Dari posisi abstain itu, banyak negara Teluk yang abstain, termasuk Qatar, Oman. Di luar wilayah itu, India dan Pakistan juga menolak, sama posisinya dengan Indonesia. Artinya di voting itu, negara-negara yang menolak adalah rata-rata negara-negara proponen Non-Blok yang boleh dikatakan proponen Dasa Sila Bandung," tutur Nanto.

Menurut Nanto, 68 negara yang abstain dalam voting itu adalah negara-negara yang masih ambigu antara melihat isu HAM adalah masalah internasional atau problem domestik negara bersangkutan.

Dia menilai pemerintah Indonesia mengambil sikap menolak karena melihat situasi HAM di Iran masih dalam batas urusan domestik. Dia menduga Indonesia juga akan mengambil posisi serupa dalam kasus situasi HAM di Provinsi Xinjiang, China.

Nanto menambahkan demonstrasi yang sedang berlangsung di Iran sejak pertengahan September lalu adalah sebuah bentuk pertanyaan terhadap bentuk teokrasi di negara itu. Dia menyarankan Indonesia bisa berkonsultasi atau berbagi pengalaman mengenai demokrasi di BDF (Forum Demokrasi Bali) yang memang harus melibatkan Iran juga.

Dia mendorong ada konsultasi bersama dengan Iran untuk menghindari jalur-jalur yang terkesan Indonesia mengkhotbah Iran mengenai HAM. Konsultasi bersama itu misalnya dengan menanyakan langsung kepada duta besar Iran apa yang sebenarnya terjadi di negara tersebut.

Nanto mengakui lobi pemerintah Iran ke Indonesia relatif kuat. Jika Indonesia ingin terlibat adalah dalam konteks membantu Iran keluar dari isolasi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement