KUALA LUMPUR – Pimpinan Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim selangkah lebih dekat, bahkan hampir pasti, untuk menjadi Perdana Menteri baru Malaysia setelah UMNO, partai pimpinan dan terbesar dalam koalisi Barisan Nasional, pada Kamis, (24/11/2022) setuju untuk mendukung koalisi pimpinan Anwar. Sikap UMNO itu mengikuti usulan dari Raja Malaysia untuk membentuk pemerintahan persatuan dengan PH.
Langkah tersebut dilakukan menjelang pertemuan khusus para penguasa Melayu di mana Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah mulai berunding dengan sembilan raja negara bagian untuk mencari jalan keluar dari keruwetan politik setelah pemilihan umum pada Sabtu, (19/11/2022) tidak menghasilkan pemenang, memunculkan parlemen gantung pertama dalam sejarah negara itu.
Keputusan dewan tertinggi UMNO, yang diumumkan setelah pertemuan empat jam pada Rabu, (23/11/2022) malam, belum didukung oleh koalisi Barisan Nasional (BN) yang lebih luas, yang dipimpin oleh partai tersebut, serta 30 anggota parlemen koalisi.
“Dewan tertinggi dengan suara bulat memutuskan untuk menegakkan dekrit Raja agar BN mendukung dan berpartisipasi dalam pemerintah persatuan yang tidak dipimpin oleh Perikatan Nasional (PN) untuk memastikan pemerintahan yang stabil dan sejahtera dapat dibentuk,” kata Sekretaris Jenderal Umno Ahmad Maslan dalam sebuah pernyataan. pernyataan pada Kamis, sebagaimana dilansir Straits Times.