Sementara salah seorang pasien Nurhayati (27) warga Kampung Garogol, RT 05/03, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, menuturkan, saat kejadian sedang mengaji bersama puluhan warga yang lain di madrasah. Tiba-tiba merasakan guncangan yang begitu besar dan material bangunan berjatuhan.
"Saya lagi ngaji di madrasah, terus ada goyangan kenceng, pas mau berdiri langsung ketimpa reruntuhan bangunan," tuturnya yang mengalami luka pada tubuhnya hingga patah tulang pada bagian kaki.
Menurutnya, akibat ambruknya madrasah tersebut, banyak jemaah yang tertimpa reruntuhan bangunan karena kebanyakan mereka tidak sempat keluar untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
"Ada yang sempat menyelamatkan diri keluar, kalau saya tertimbun dari jam 2 sampai jam 6 magrib," pungkasnya.
(Arief Setyadi )