Li Fan pergi ke Wang Hui untuk meminta bantuan, berharap untuk meminjam sejumlah uang untuk melunasi hutangnya, dan kemudian mengembalikan rumah setelah kompensasi, yang juga baik untuk masa depan Tongtong. Pada saat ini, Wang Hui segera menyarankan agar sertifikat real estat rumah ini digunakan sebagai jaminan.
Li Fan membahas masalah ini dengan suaminya hanya untuk menyadari bahwa lamaran Wang Hui tampaknya memiliki sesuatu yang mencurigakan. Rumah itu awalnya atas nama Tongtong kecil, putri kandung Wang Hui, jadi mengapa dia bersikeras mempertahankan sertifikat real estat, kecuali dia ingin memonopoli rumah tersebut sehingga dia dapat menikmati kompensasi penuh nanti?.
Selanjutnya, Li Fan juga kecewa dengan pendekatan Wang Hui terhadap bayi Tongtong. Sebelumnya, orang tua angkat tidak pernah memberi tahu Tongtong bahwa dia diadopsi agar tidak menyakiti anaknya. Tapi Wang Hui menyelinap ke sekolah untuk menemui Tongtong kecil. Bibi Li Fan mengatakan bahwa terlepas dari apakah Wang Hui tulus atau tidak, tindakan ini terlalu eqois, tidak mempertimbangkan perasaan Tongtong.
Publik semakin ragu dengan ketuluan Wang Hui karena selama 13 tahun dia tak pernah mencari anaknya. Dia baru serius mencarinya setelah mengetahui Tongtong diadopsi oleh keluarga kaya.
Namun di sisi lain, Wang Hui juga menyatakan selama belasan tahun itu dia tidak punya biaya untuk mencari anaknya. Dia juga mengatakan menyimpan barang-barang anaknya waktu lahir untuk mengobati kerinduannya.
Karena tak kunjung ada solusi, otoritas setempat sampai turun tangan menengahi masalah dua keluarga ini. Keputusan akan diambil tentu demi masa depan yang baik untuk Tongtong.
(Qur'anul Hidayat)