Pada pengarahan yang digelar Kamis (1/12/2022) di ibu kota Ukraina, Kyiv, pejabat militer Mykola Danyliuk menunjukkan kepada wartawan apa yang dia gambarkan sebagai pecahan rudal jelajah X-55 (dikenal sebagai AS-15 oleh NATO) yang ditemukan di wilayah Lviv dan Khmelnytsky.
Dia mengatakan proyektil dirancang pada zaman Soviet untuk mencapai "sasaran strategis dengan koordinat yang telah ditentukan".
Inggris mengatakan rudal itu dirancang "secara eksklusif sebagai sistem pengiriman nuklir".
Namun, diyakini militer Rusia menghapus hulu ledak nuklir dari rudal yang ditembakkan ke Ukraina dan menggantinya dengan sistem inert.
Danyliuk menekankan bahkan rudal yang dipersenjatai dengan hulu ledak non-eksplosif "menimbulkan bahaya yang signifikan" karena energi kinetik dan residu bahan bakarnya.