Share

Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Menurun Dibanding Tahun 2021 Lalu

Avirista Midaada, Okezone · Senin 05 Desember 2022 16:32 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 05 519 2720940 warga-terdampak-erupsi-gunung-semeru-menurun-dibanding-tahun-2021-lalu-uGapY4bqH4.jpg Warga sekitar Gunung Semeru usai erupsi (foto: dok ist)

LUMAJANG - Jumlah warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru disebut menurun dibanding tahun 2021 lalu. Sebab, beberapa warga di wilayah zona merah bencana Gunung Semeru, terutama yang terkena dampak erupsi setahun lalu memutuskan untuk pindah atau tinggal bersama sanak keluarganya.

Kepala Desa (Kades) Supiturang, Pronojiwo Nurul Yakin mengakui bila secara dampak bagi warganya erupsi Minggu kemarin (4/12/2022), jauh lebih sedikit dibandingkan setahun lalu. Apalagi beberapa warga sudah mulai pindah secara mandiri atau mengikuti relokasi yang diputuskan pemerintah.

"Yang di Curah Kobokan sudah direlokasi, jadi warga kami terdampak lebih sedikit," kata Nurul Yakin saat dikonfirmasi MPI, pada Senin (5/12/2022).

 BACA JUGA:Erupsi Semeru 2021, Mengingat Kembali Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Setahun Lalu

Hal berimbas pada jumlah pengungsi yang juga tercatat di datanya. Dimana dari data yang masuk diakui lebih sedikit yang mengungsi dibanding erupsi tahun 2021 lalu.

"Warga banyak mengungsi di rumah saudaranya di dataran tinggi. Kalau dihitung semua ya dua dusun, cuma nggak jadi satu, cuma mencar - mencar," ungkap dia.

Sebagai informasi total BPBD Lumajang mencatat ada 1.979 Jiwa pengungsi mengungsi di 11 titik di dua kecamatan. Di Kecamatan Pronojiwo, SDN Supiturang IV menjadi yang terbanyak jumlah pengungsinya sebesar 266 jiwa.

 BACA JUGA:PVBMG: Erupsi Gunung Semeru Tidak Picu Tsunami, Masih Berstatus Awas Hingga Siang ini

Disusul kemudian Balai Desa Oro-Oro Ombo 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo, SDN 2 Sumberurip 119 jiwa, Balai Desa Sumberurip 228 jiwa, Balai Desa Penanggal 131 jiwa.

Follow Berita Okezone di Google News

Kemudian empat titik di Kecamatan Candipuro, meliputi Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian 216 jiwa, Lapangan Candipuro 150 jiwa, dan Kantor Kecamatan Candipuro 600 jiwa.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas dengan ditandai luncuran awan panas beberapa kali. Terjauh sepanjang Minggu (4/12/2022) awan panas meluncur hingga radius 13 kilometer dan 7 kilometer ke arah barat daya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah dinaikkan dari Level 3, atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas sejak Minggu (4/12) pukul 12.00 WIB.

PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Hingga Minggu petang, aktivitas Gunung Semeru berangsur-angsur melandai. Meski secara status masih berada di level IV atau awas. Asesmen sementara belum dilaporkan korban jiwa maupun luka-luka dalam erupsi Gunung Semeru yang tepat terjadi pasca erupsi dahsyat pada 4 Desember 2021.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini