LONDON – Ukraina melancarkan serangan pesawat tak berawak terhadap dua pangkalan udara Rusia ratusan kilometer dari garis depan pertempuran pada Senin, (5/12/2022), menurut keterangan Moskow. Serangan itu menewaskan tiga personel militer Rusia.
Ukraina tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab. Jika memang melakukan serangan, itu adalah serangan militer terdalam yang pernah dilakukan di jantung wilayah Rusia sejak Moskow menginvasi pada 24 Februari.
BACA JUGA:Â Pertahanan Udara Ukraina Klaim Berhasil Tembak Jatuh 6 Rudal dan 5 Drone Rusia
Salah satu targetnya, pangkalan udara Engels di dekat kota Saratov, menampung pesawat pengebom yang merupakan bagian dari kekuatan nuklir strategis Rusia.
"Rezim Kiev, untuk menonaktifkan pesawat jarak jauh Rusia, melakukan upaya untuk menyerang dengan kendaraan udara jet tak berawak buatan Soviet di lapangan terbang militer Dyagilevo, di wilayah Ryazan, dan Engels, di wilayah Saratov," kata pertahanan Rusia kata kementerian dalam pernyataan yang dilansir Reuters.
Dikatakan drone, yang terbang di ketinggian rendah, dicegat oleh pertahanan udara dan ditembak jatuh. Puing-puing itu menyebabkan kerusakan ringan pada dua pesawat, katanya, dan empat orang terluka.
Kementerian menyebutnya sebagai "aksi teroris" yang bertujuan mengganggu penerbangan jarak jauhnya.
Meskipun demikian, katanya, Rusia menanggapi dengan "serangan besar-besaran pada sistem kontrol militer dan objek terkait dari kompleks pertahanan, pusat komunikasi, unit energi dan militer Ukraina dengan senjata presisi tinggi berbasis udara dan laut" di mana Rusia mengatakan semua 17 target yang ditunjuk terkena.
Ukraina mengatakan telah menembak jatuh lebih dari 60 dari lebih dari 70 rudal yang diluncurkan oleh Rusia pada Senin - serangan terbaru dalam beberapa minggu yang menargetkan infrastruktur kritisnya yang telah memutus aliran listrik, panas, dan air ke banyak bagian negara itu.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News