3. Moammar Khadafi
Moammar Muhammad Abu Minyar Khadafi atau Gaddafi adalah seorang tokoh revolusi dan politikus asal Libya. Ia berkuasa di Libya sebagai Kepala Revolusioner Republik Arab Libya dari tahun 1969 hingga 1977, dan kemudian sebagai "Pemimpin dan Penuntun Revolusi" Jamahiriyah Arab Libya dari tahun 1977 hingga 2011.
Dikutip dari berbagai sumber, Muammar Khadafi tumbuh sebagai orang yang membenci monarki Libya dan pendukung Baratnya. Menyadari kelemahannya yang semakin besar, perwira muda berusia 27 tahun itu memutuskan untuk merebut kekuasaan sendiri pada 1 September 1969, saat Raja Idris berada di sebuah resor kesehatan di luar negeri.
Dia mengemudikan kendaraan militer ke kota-kota seperti Tripoli dan Benghazi, mengepung istana kerajaan dan gedung-gedung pemerintah penting lainnya dengan sekitar 70 kaki tangannya. Memutus komunikasi dan menangkap sejumlah pejabat tinggi bahkan salah satunya melompat ke kolam renang dengan piyama dalam keadaan putus asa.
Beberapa orang mencoba melarikan diri untuk menyelamatkan diri sendiri. Pengawal raja hanya melakukan perlawanan dan dalam waktu dua jam kudeta yang sebagian besar tidak berdarah itu berakhir. Gaddafi mengatakan kepada orang-orang sebangsanya bahwa rezim yang "korup" dan "reaksioner" telah digulingkan.
Pada awalnya, sepertinya tidak ada yang tahu persis siapa yang mengambil alih. Tapi Gaddafi akan segera memaksakan kehendaknya pada setiap aspek kehidupan Libya. Menahan perbedaan pendapat dengan kejam bahkan terus bentrok dengan AS. Selama 42 tahun dia memerintah Libya sampai terbunuh selama pemberontakan “Musim Semi Arab” 2011.
(Susi Susanti)