Sementara itu, kelompok hak asasi manusia (HAM) memperingatkan setidaknya selusin orang lainnya saat ini berisiko dieksekusi setelah dijatuhi hukuman gantung sehubungan dengan protes tersebut.
Kelompok HAM juga mengecam proses persidangan Shekari sebagai sidang pertunjukan, bukan sidang keadilan.
Seperti diketahui, demonstrasi telah melanda Iran selama hampir tiga bulan sejak wanita Kurdi Iran Mahsa Amini, 22, meninggal dalam tahanan setelah penangkapannya oleh polisi moralitas di Teheran karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian hijab yang ketat di negara itu untuk wanita.
Gerakan protes yang sebagian besar damai ditandai dengan tindakan termasuk melepas dan membakar jilbab di jalan-jalan, meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan menghadapi pasukan keamanan.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan para pendukung protes pun melakukan tiga hari pemogokan nasional yang menutup toko-toko di beberapa kota besar termasuk Teheran.
Protes, yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai "kerusuhan", menjadi tantangan terbesar bagi republik Islam itu sejak didirikan setelah penggulingan Shah pada 1979.
(Susi Susanti)