DUBAI - Menteri luar negeri Arab Saudi mengatakan pada Minggu, (11/12/2022) bahwa negara-negara tetangga Iran di Teluk Arab akan mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan mereka jika Teheran memperoleh senjata nuklir.
BACA JUGA: Raja Arab Saudi Sampaikan Kekhawatiran Tentang Program Nuklir Iran
Hal ini disampaikan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di saat pembicaraan tidak langsung antara Amerika Serikat – Iran, untuk menyelamatkan perjanjian nuklir 2015 antara kekuatan global dan Iran yang ambruk setelah Washington keluar pada 2018, terhenti pada September.
Kepala nuklir PBB telah menyuarakan keprihatinan atas pengumuman baru-baru ini oleh Teheran yang meningkatkan kapasitas pengayaan uraniumnya.
“Jika Iran mendapatkan senjata nuklir operasional, semua taruhan dibatalkan,” kata Pangeran Faisal dalam wawancara di atas panggung di Konferensi Kebijakan Dunia di Abu Dhabi, sebagaimana dilansir Reuters.
"Kami berada di ruang yang sangat berbahaya di kawasan ini... Anda dapat berharap bahwa negara-negara kawasan pasti akan melihat ke arah bagaimana mereka dapat memastikan keamanan mereka sendiri."
BACA JUGA: Arab Saudi Rencanakan Pembicaraan dengan Iran Putaran ke-5
Pembicaraan nuklir terhenti dengan kekuatan Barat yang menuduh Iran mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal, dan fokus beralih ke perang Rusia-Ukraina serta kerusuhan domestik di Iran atas kematian Mahsa Amini.
Meskipun Riyadh tetap "skeptis" tentang kesepakatan nuklir Iran, Pangeran Faisal mengatakan pihaknya mendukung upaya untuk menghidupkan kembali pakta tersebut "dengan syarat bahwa itu menjadi titik awal, bukan titik akhir" untuk kesepakatan yang lebih kuat dengan Teheran.
Follow Berita Okezone di Google News